March 9, 2013

~ Tidak Mau Rugi ~


Rabu, 6 Maret 2013

Tidak Mau Rugi

Hidup dengan sesama, saling menghormati, rendah hati, rela merugi diri.’’

               Kami berbelanja sampai Rp. 99.975 dan membayar dengan Rp. 100.000. Seperti biasa, kembalian kecil dianggap hak milik tempat kita berbelanja. Pada saat itu setiap belanja lima puluh ribu mendapatkan satu kupon dan adik saya diberi satu kupon saja.

              Bukan hal sulit sekarang menemukan manusia setelah mengklaim sesuatu yang semestinya bukan miliknya dan sebaliknya enggan memberikan sesuatu yang semestinya menjadi hak orang lain. Seperti menggunakan karya orang lain seolah-olah itu karyanya sendiri, berdiri atas tetes keringat orang lain, memanfaatkan orang lain untuk kepentingan pribadi. Sebagai Pembina, perilaku tak terpuji ini harus selalu menjadi refleksi agar tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang halal.

                 Justru mengikuti pribadi agung Buddha Maitreya, kita akan selalu siap untuk merugi diri dan tiada berperhitungan. Tidak takut bekerja lebih banyak, tidak takut mengeluarkan uang lebih banyak, tidak takut tak cukup tidur, tidak takut makan lebih sedikit, tidak takut berjalan lebih jauh. Memandang setiap manusia sebagai adik-kakak saudara, orang tua, kakek-nenek sendiri yang dikasihi dalam keluarga besar umat dan makhluk.

“ Maha Maitri Maitreya,
  Engkau-lah sumber inspirasi kami
  akan keberanian merugi diri
  menguntungkan manusia dan makhluk.’’

***

No comments:

Post a Comment