April 12, 2013

~ Dengan Kasih Merubah Segalanya ~


Dengan Kasih Merubah Segalanya

“ Jika seekor anjing berjalan dengan empat kaki, itu sudah biasa. Tetapi jika seekor anjing berjalan hanya dengan kedua kakinya, ini baru luar biasa”.

            Karena ia memang hanya punya dua kaki untuk bisa berjalan. Adalah Faith. Lahir tahun 2001, sebelum hari natal, Faith memiliki tiga kaki yaitu 2 kaki belakang dan 1 kaki depan. Namun karena satu kaki depannya bentuknya kecil dan tidak berkembang, maka akhirnya diamputasi.

            Sejak lahir, Faith tidak dapat berjalan layaknya anjing yang normal. Ia hanya bisa terbaring dengan lemah diatas lantai dan menggerakkan tubuhnya dengan cara mengayuh dengan kedua kaki belakangnya. Bahkan induknya sendiri pun ingin membunuh anaknya dikarenakan merasa anaknya tidak dapat berkembang seperti anjing yang normal. Majikannya berpikir kalau anjing kecil ini tidak akan bisa bertahan hidup, bahkan merencanakan untuk membiarkannya mati daripada menjadi beban bagi sang majikan.
            Namun, adakalanya kehendak manusia berbeda dengan kehendak-Nya. Sebuah keluarga Stringfellow menemukan Faith dan dengan tulus merawat Faith. Mereka bertekad untuk melatih Faith menjadi seekor anjng yang dapat berjalan. Mereka pun memberi anjing ini dengan nama Faith yang artinya KEYAKINAN. Mereka yakin bahwa suatu hari nanti pasti anjing ini dapat berjalan!
            Dengan penuh kesabaran mereka melatih Faith. Pertama-tama, mereka meletakkan Faith diatas sebuah Skateboard agar Faith dapat merasakan badannya bergerak. Kemudian mereka menggunakan selai kacang yang diletakkan di sebuah sendok untuk memancingnya agar mau melompat dan merebut selai kacang tersebut. Selain Faith, di rumah keluarga itu juga terdapat seekor anjing lain yang memaksa Faith untuk mau bergerak. Kejaiban pun terjadi . Secara perlahan Faith akhirnya dapat menggunakan kedua kaki belakangnya dengan gerakan melompat untuk bergerak maju ke depan. Kesabaran, keuletan dan ketekunan sang majikan yang melatih Faith secara terus menerus, akhirnya Faith dapat berjalan dengan kedua kaki layaknya seorang manusi. Bukan hanya berjalan, bahkan Faith suka sekali berlari kemana saja.
            Kini Faith menjadi perhatian banyak orang. Kemana saja dia pergi, selalu menarik perhatian orang-orang yang ada disekitarnya. Berbagai media televisi maupun media cetak memuat kisah Faith dalam berita utamanya. Sebuah buku berisi kisahnya yang berjudul “ With a little Faith,” telah terbit. Faith pun mulai dikenal oleh banyak orang di berbagai penjuru dunia. Bukan itu saja, dia telah menjadi seekor anjing yang disayangi dan menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang. Kisah Faith menyadarkan kita aka arti sebuah kasih sayang. Adalah kasih sang majikan yang mendatangkan kesabaran, ketekunan dan keyakinan bahwa suatu hari Faith pasti bisa berjalan walau dalam ketidaksempurnaan tubuhnya. Ketika orang lain merasa Faith tidak mungkin bisa bertahan dengan keadaan tubuhnya, tetapi keyakinan dan kesabaran Stringfellow membalikkan semua itu. Dengan kasih bisa merubah yang tak mungkin menjadi mungkin, dengan kasih bisa membuat yang tak sempurna menjadi sempurna.
            Sedangkan kita sering melihat orang lain dengan segala kekurangannya, lalu menghakimi orang tersebut karena segala kekurangannya. Ini karena kita melihat orang lain dengan bola mata kita, bukan dengan mata hati . Melihat dengan mata hati berarti melihat dengan kasih. Bahwa suatu hari setiap orang dapat berubah menjadi lebih baik. Melihat dengan kasi berarti mempunyai suatu keyakinan bahwa setiap orang dapat menjadi lebih baik dan dengan kesabaran dan ketekunan pula untuk membimbingnya menjadi lebih baik.

            Kisah Faith menyadarkan kita untuk tidak melihat seseoranga hanya dari fisik tubuhnya saja. Tubuh manusia bisa saja tak sempurna dan berbeda satu sama lain. Ada yang jelek ada yang cantik. Ada yang tinggi, ada yang pendek. Ada yang hitam, ada yang sawo matang. Ada yang normal, ada yang cacat. Namun di balik semua perbedaan dan ketidaksempurnaan itu, terdapat sesuatu yang sama dan sempurna yaitu bahwa semua manusia dan makhluk mempunyai roh percikan Lao Mu yang sama. Hati nurani semua umat manusia sama sumbernya dan sama sempurnanya. Karena itu jangan pernah merendahkan seseorang hanya karena fisiknya yang tak sempurna tapi lihatlah hati nurani yang yang ada dalam dirinya. Diri kita pun jangan merendahklan diri sendiri karena ketidaksempurnaan yang kita miliki, tetapi belajarlah dari Faith dan yakinlah bahwa sebenarnya kita bisa….. kalau kita yakin, sabar, tekun dan mau belajar. Kita yakinlah bahwa kita juga bisa merubah diri kita menjadi lebih baik dan menjadi sempurna, sesempurna nurani yang ada dalam diri kita.
            Begitulah kasih Buddha Maitreya kepada dunia dan umat manusia. Karena kasih Buddha Maitreya yakin dapat merubah dunia yang penuh penderitaan ini menjadi dunia yang penuh kebahagiaan, dengan kasih Buddha Maitreya akan merombak dunia yang penuh kekacauan dan bencana ini menjadi Bumi Sukhavati Maitreya. Karena kasih juga, Buddha Maitreya dengan keyakinan dan kesabarannya yang luar biasa menuntun, membimbing kita agar dapat bangkit dan sadar menuju nurani yang cemerlang. Walau kita sering lupa dan jatuh kembali, tapi dengan sabar Buddha Maitreya menunggu kita untuk sadar dan berusaha merangkul kita untuk bangkit kembali. Karena kasih juga, selalu ada harapan dalam hati Buddha Maitreya, harapan bahwa suatu hari nanti kita dapat sadar, bahwa suatu hari nanti kita dapat berubah, bahwa kita dapat menjadi lebih baik, bahwa kita dapat menjadi sempurna, bahwa kita dapat menjadi terang, seterang dan sesempurna nurani kita. Karena kasih dapat merubah segalanya.
***



No comments:

Post a Comment