March 9, 2013


Kamis, 7 Maret 2013

Satu Jam yang Berharga

“ Meski buah bajik tidak terbentang sekarang di depan mata tetapi masanya akan tiba juga bagi semua kemuliaan illahi.’’

           Mengapa kita menonton acara televisi yang semarak dengan iklan. Barangkali ada faktor kita telah dibentuk dari lingkungan keluarga untuk menganggap kegiatan itu sebagai bagian dari kehidupan normal. Gawatnya ada kasus seperti di sebuah kota di kepulauan xxxx, pada saat-saat tertentu bhakti puja malam menjadi sepi umat karena film seri tertentu sudah mendekati akhir.

         
           Jika kita berpikir, dengan jam tayang satu jam, apabila digunakan untuk menggosok keramik lantai vihara banyak yang bisa diperoleh. Rumah Tuhan semakin bersih, amal diperoleh, gerak badan membuat tubuh lebih sehat. Apalagi jika satu seri itu terdiri dari 30 episode. Dalam satu bulan tiga puluh jam berakhir begitu saja di depan tv.

          Atau jika saja waktu satu jam setiap hari ini digunakan untuk berdoa mendekatkan diri kepada Lau Mu dan melakukan khousou 1.000 sujudan.

        Dengan hidup yang singkat, Pembina Ketuhanan hendaknya mampu menarik diri dari cara menggunakan waktu yang tidak produktif. Terlebih-lebih Hao Che Ta Ti telah mengamanatkan agar kita dapat berjuang dalam setiap detik. Setiap momen dalam hidup menjadi berharga karena dia dapat diabdikan untuk Ketuhanan. .

“ Bimbinglah kami Hao Che Ta Ti
  Sehingga kami memiliki kekuatan memilih
  Menggunakan waktu kami untuk berkarya Ketuhanan
  Daripada menghabiskannya di depan film-film dunia.’’

No comments:

Post a Comment