Kamis, 7 Maret 2013
Satu Jam yang Berharga
“ Meski buah bajik tidak terbentang sekarang di depan mata
tetapi masanya akan tiba juga bagi semua kemuliaan illahi.’’
Mengapa kita menonton acara televisi yang semarak dengan
iklan. Barangkali ada faktor kita telah dibentuk dari lingkungan keluarga untuk
menganggap kegiatan itu sebagai bagian dari kehidupan normal. Gawatnya ada
kasus seperti di sebuah kota
di kepulauan xxxx, pada saat-saat tertentu bhakti puja malam menjadi sepi umat
karena film seri tertentu sudah mendekati akhir.
Atau jika saja waktu satu jam setiap hari ini digunakan
untuk berdoa mendekatkan diri kepada Lau Mu dan melakukan khousou 1.000
sujudan.
Dengan hidup yang singkat, Pembina Ketuhanan hendaknya mampu
menarik diri dari cara menggunakan waktu yang tidak produktif. Terlebih-lebih
Hao Che Ta Ti telah mengamanatkan agar kita dapat berjuang dalam setiap detik.
Setiap momen dalam hidup menjadi berharga karena dia dapat diabdikan untuk
Ketuhanan. .
“ Bimbinglah kami Hao Che Ta Ti
Sehingga kami
memiliki kekuatan memilih
Menggunakan waktu
kami untuk berkarya Ketuhanan
Daripada
menghabiskannya di depan film-film dunia.’’
No comments:
Post a Comment