Demi dan Untuk Siapa ?
Part 2 - Akhir
4. Membalas Rahmat Kasih
Tuhan dan Budi Kebajikan Guru
Cara terbaik mengucapkan rasa syukur kepada
LAOMU yaitu dengan berkarya suci. Kata-kata xie-xie LAOMU ci bei belumlah
cukup. Tetapi dengan berkarya dan bertugaslah kita membalas rahmat kasih Tuhan
dan budi kebajikan Guru. Dengan bertugas kita belajar memuliakan LAOMU,
mengagungkan LAOMU dan Buddha Maitreya. Dari bertugas, orang melihat pribadi
kita yang baik maka orang akan melihat itulah pribadi Buddha Maitreya yang
baik. Menghadapi kesulitan saat bertugas, tetapi tidak mengeluh, tetap sabar ,
disanalah kita sedang memuliakan LAOMU. Inilah cara kita membalas rahmat kasih Tuhan
dan budi kebajikan Guru.
Dari bertugas kita belajar bersyukur. Baik
tugas kecil atau besar, kita menerimanya
dengan syukur dan riang gembira. Karena LAOMU masih memberi kita tugas dan karya
untuk kita kerjakan. Demikianlah kita bersyukur dan hidup dalam rahmat, kasih
dan berkah melalui berkarya suci. Dengan hati yang tetap rendah hati menyatakan
bahwa semua karya adalah berkat rahmat Tuhan dan budi kebajikan Guru.
5. Menjunjung Tian Ming
Bertugas atau berkarya menunjukkan rasa
hormat ke Tian Ming. Didalam Jalan
Ketuhanan, Tian Ming adalah yang
utama. Etika untuk ching she kepada
Pandita sebelum melakukan karya menunjukkan sikap hormat kita kepada Tian Ming.
Karya kita akan menjadi karya yang abadi, yang mempunyai nilai luhur, jika
sesuai dengan kehendak LAOMU dengan cara Ching she terlebih dahulu sebelum
bertugas. Menghormati Pandita berarti menghormati ShiZun & ShiMu, menghormati
Buddha Maitreya dan menghormati LAOMU.
Dengan menjunjung tinggi Tian Ming kita
mengabadikan karya suci kita. Karena karya yang kita lakukan bukan lagi karya
kita pribadi , tetapi menjadi karya LAOMU, karya para Buddha. Karena dilandasi
kehendak LAOMU, dipayungi oleh Tian Ming, para Buddha dan Bodhisatva pun akan
memberkati.
6. Mewujudkan Misi Agung Buddha
Maitreya
Bertugas adalah mewujudkan misi agung Buddha
Maitreya, menyebarkan kasih agung Buddha Maitreya melalui tugas kita.
Ketika kita memasak untuk semua umat makan,
menjadi protokol sembahyang agar semua orang khidmat dalam berbakti puja,
membersihkan wc untuk memberikan kenyamanan dalam menggunakannya, semua yang dilakukan
demi orang banyak, semua tugas itu adalah untuk mewujudkan misi agung Buddha
Maitreya. Apalagi saat kita mengajak orang Iain untuk ikut serta dalam misi ini
berarti kita membagi kebahagiaan misi agung Buddha Maitreya.
Melalui bertugas kita belajar bersatu
prilaku, pikiran dan jiwa dengan Buddha Maitreya. Berusaha menghadapi semua hal
daIam bertugas dengan hati dan prilaku Maitreyani. Sesungguhnya sebagai orang
biasa kita tidak mempunyai kekuatan untuk ikut daIam misi agung Maitreya tetapi
LAOMU memberikan kesempatan bagi kita untuk ikut dalam misi agung Buddha
Maitreya. Semua yang kita kerjakan dalam vihara dari yang kecil sampai yang
besar sudah termasuk ikut menyukseskan misi agung Buddha Maitreya, mewujudkan
dunia yang harmonis dan damai, Bumi Sukhavati Maitreya.
“ Bertugas adalah mewujudkan
misi agung Buddha Maitreya,
menyebarkan kasih agung Buddha
Maitreya melalui tugas kita.”
Begitu luhur nilai dan makna berkarya suci.
Tanpa karya suci, maka kita tetap menjadi manusia awam. Namun hari ini, dalam
Rahmat Kasih LAOMU dan Buddha Maitreya, sebuah anugerah yang luar biasa telah
hadir dalam hidup kita.
Pilihan sekarang ada di tangan kita, apakah
akan memanfaatkan kesempatan ini atau tidak. Kembali ke pertanyaan semula: Demi
dan untuk siapa sesungguhnya kita berkarya suci? Jawabannya: Demi dan untuk
diri sendiri, untuk orang tua kita, Ieluhur kita, keturunan kita, untuk hari ini,
dan untuk hari depan kita.
(
Source : Majalah Maitreya - F.a.P )
No comments:
Post a Comment