March 9, 2013

~ Hilang Kesabaran pun Harus Bersabar ~


Minggu, 10 Maret 2013

Hilang Kesabaran pun Harus Bersabar

“ Pahamilah Hukum Tuhan Maha Adil.’’

         Seorang Pembina yang tekun setiap hari selalu berdoa dengan doa yang sama berkali-kali dalam sehari. Hanya satu permintaannya kepada Tuhan, yaitu kesabaran. Dia meminta Tuhan menganugerahkannya kesabaran sehingga dia akan bisa menjadi pengemban misi Tuhan yang baik. Namun yang terjadi setiap hari adalah dia semakin kehilangan kesabarannya. Selalu saja timbul hal-hal atau dia bertemu dengan orang-orang yang membuatnya jengkel berat. Sampai suatu hari dia mengeluh kepada Tuhan . Tentang mengapa justru Tuhan membuatnya menemui hal maupun orang yang menguras kesabarannya sampai begitu kronis.

~ Tidak Layak Menghakimi ~


Sabtu, 9 Maret 2013

Tidak Layak Menghakimi

“ Di mata para Buddha, semua manusia adalah Buddha yang memiliki watak Buddhata yang hidup.’’


           Jono mengenal seorang pria yang tidak pernah dianggap sahabat keluarga mereka dan sedang menderita kanker tenggorokan . Pada mulanya dia menganggap itu sudah karma pria tersebut karena dia tidak hanya peminum alkohol tetapi juga pemboros makanan. Teman-temannya ingat dia pernah memesan makanan yang banyak, kemudian berkata tidak apa-apa jika tidak bisa dihabiskan, dikunyah saja dan dibuang. Akhirnya tak lama kemudian dia meninggal.

~ Tumit Achilles ~


Jumat, 8 Maret 2013

Tumit Achilles

“ Buddha Maitreya tertawa ha….ha….. Tiada engkau, aku dan dia.’’

            Achilles adalah tokoh dalam legenda Yunani kuno yang kebal terhadap segala senjata Karena ketika kecil, ibunya mencelupkan dia ke sungai Styx yang airnya dapat memberikan kekebalan. Namun daerah tumit kaki Achilles dipegang ibunya sehingga daerah itu tetap rentan seperti kulit manusia biasa. Akhirnya ternyata meski seluruh tubuhnya kebal, tapi Achilles menerima hujaman kematiannya melalui tumitnya.

         

Kamis, 7 Maret 2013

Satu Jam yang Berharga

“ Meski buah bajik tidak terbentang sekarang di depan mata tetapi masanya akan tiba juga bagi semua kemuliaan illahi.’’

           Mengapa kita menonton acara televisi yang semarak dengan iklan. Barangkali ada faktor kita telah dibentuk dari lingkungan keluarga untuk menganggap kegiatan itu sebagai bagian dari kehidupan normal. Gawatnya ada kasus seperti di sebuah kota di kepulauan xxxx, pada saat-saat tertentu bhakti puja malam menjadi sepi umat karena film seri tertentu sudah mendekati akhir.

         

~ Tidak Mau Rugi ~


Rabu, 6 Maret 2013

Tidak Mau Rugi

Hidup dengan sesama, saling menghormati, rendah hati, rela merugi diri.’’

               Kami berbelanja sampai Rp. 99.975 dan membayar dengan Rp. 100.000. Seperti biasa, kembalian kecil dianggap hak milik tempat kita berbelanja. Pada saat itu setiap belanja lima puluh ribu mendapatkan satu kupon dan adik saya diberi satu kupon saja.

~ Menguntungkan Orang Lain ~


Selasa, 5 Maret 2013

Menguntungkan Orang Lain

“ Jika hati memikirkan kepentingan umat manusia maka Tuhan memberkahi dengan jasa                kebajikan.’’

           Dr. David McCleland dari HARVARD MEDICAL SCHOOL mengamati dalam penelitiannya bahwa ketika orang-orang merasa disayangi dan juga saat mereka memberikan kasih sayang ternyata kadar imunoglobulin mereka meningkat. Imunoglobulin adalah antibodi yang membunuh virus dalam tubuh . Meningkatnya imunoglobulin, akan meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan.

         

~ Fosil Kita ~


Senin, 4 Maret 2013

Fosil Kita

“ Mari berjuang untuk menyelamatkan putra-putri Tuhan dari Samsara.’’

           Suatu ketika di masa depan jika benar-benar terjadi perang nuklir, perang biologi, perang kimia yang berlangsung serentak, tentu akan terjadi kemusnahan manusia dan binatang-binatang di darat, laut dan udara, dalam jumlah besar. Bumi seakan sudah tak lagi bernafas.

           

March 6, 2013

~ Selamat Menempuh Hidup Baru ~



Selamat Menempuh Hidup Baru

“ Selamat Menempuh Hidup Baru”, 
Itulah kata-kata yang diucapkan oleh 
setiap orang yang hadir dalam setiap pernikahan.

          Memulai hidup berkeluarga selalu diidentikkan dengan memulai suatu kehidupan yang baru. Kehidupan yang tidak lagi dijalani sendiri karena ada orang lain yang menjadi pasangan hidupnya dalam mengarungi perjalanan hidup ini. Sebuah pernikahan diibaratkan dengan berlayarnya sebuah bahtera kecil yang dinaiki oleh 2 orang. Dan disinilah kehidupan baru itu dimulai…..

           

~ Tri Mustika dan Liangxin Koushou ~



Tri Mustika dan Liangxin Koushou

Oleh : Yang Arya Maha Sesepuh Wang

Tri Mustika adalah pusaka yang tidak ternilai sebab menyimpan Kuasa Tian Ming dan kekuatan Dharma yang tiada tara, namun muncul sebuah pertanyaan yaitu “ Sudahkah kita memanfaatkan kuasa dan kekuatannya dalam kehidupan sehari-hari ?’’ Sudah berapa kali kita menggunakannya ? Berapa banyak manfaat dan kekuatan yang kita dapatkan ?



Suatu mustika disebut mustika, bila kita dapat memanfaatkannya. Bagaimana sebuah mustika dapat disebut mustika atau pusaka jika menggunakannya saja kita tidak pernah !



March 5, 2013

~ Gladiator ~



Minggu, 3 Maret 2013

Gladiator

“ Kebenaran Tuhan ada di dalam diriku. Berjuanglah, berjuanglah hingga hati nurani terpancar keluar.’’

         Apa yang ada dalam benak manusia di masa depan ketika mengetahui bagaimana nenek moyangnya saling menggasak di gelanggang tinju sambil ditonton oleh orang-orang yang antusias bertepuk tangan. Manusia saling menjotos sampai biru legam dan bukannya dilarang tapi malah disoraki dan dibayar. 



~ Takut Kepada Manusia ~



Sabtu, 2 Maret 2013

Takut Kepada Manusia

“ Kebenaran tak menjauhi manusia, namun manusialah yang menjauhi kebenaran .’’

            Burung-burung gereja biasanya mencari makan di daerah sawah-sawah. Biasanya juga kita bisa melihat anak-anak membawa ketapel atau senapan angin untuk menembak burung. Memori tentang kejahatan yang dilakukan makhluk seperti manusia telah begitu dalam, diri burung gereja sehingga mereka telah menanamkan insting kepada keturunan-keturunannya untuk takut kepada manusia. Kita menyakiti dan melukai mereka sehingga tidak heran makhluk itu meski tidak memiliki akal budi seperti manusia, akan belajar takut kepada kita.


         

~ Peduli Pohon ~



Jumat, 1 Maret 2013

Peduli Pohon 

“ Sadarilah bahwa satu-satunya cara membebaskan dunia ini dari datangnya Maha Bencana adalah Hati Nurani. “

           Saya kira kadang saya aneh. Andaikan saja umat Ketuhanan di Indonesia berjumlah satu juta orang dan setiap orang, baik tua maupun muda, memberi kontribusi satu pohon kepada lingkungannya masing-masing, maka tentu akan bermakna sekali bagi alam. Kelak akan ada pohon yang rindang menaungi, memberi kita oksigen dan membantu mencengkeram tanah dan 
                                                      air dengan baik.


          

~ Terima Kasih Mama, Terima Kasih Lau Mu ~




Terima Kasih Mama, Terima Kasih Lau Mu


             Bagi saya, Mama adalah seorang malaikat hidup. Hati mama suci dan mulia bagaikan seorang Buddha. Mama mempunyai jiwa yang tegar, tegar bagaikan karang ditengah samudera. Kasih dan perhatian mama begitu besar bagaikan gunung Himalaya. Keberadaan kita di dunia ini penuh dengan perjuangan dan kesakitan yang telah mama rasakan. Mama mengandung kita selama sembilan bulan lamanya, saat kita dilahirkan ke dunia, mama melawan maut mempertaruhkan nyawa demi keselamatan kita. Begitu besar kasih saying mama kepada kita. Saat saya teringat perjuangan dan pengorbanan mama yang begitu besar, hati saya sangat sedih. Mengingat kemuliaan hati mama membuat saya menangis, saya tahu bahwa saya tak dapat membalas semua budi bajik yang telah mama berikan selama ini pada saya, namun saya berjanji akan terus membuat mama bahagia. Saat ini menyesal pun belum terlambat selagi hidung masih dapat bernafas, mata masih dapat melihat, kaki masih dapat berjalan saya akan terus berjuang membalas budi mama. Kita semua pasti mengalami kasih sayang mama selama hidup kita. Saya akan berbagi sedikit cerita tentang perjuangan mama saya.
           
           

Maitreya, Buddha atau Bodhisatva ?



Sabda pertapa Ajita :
“ Orang yang tidak menghormati aku, tentu akan mendapatkan karma jelek akibat dari sikapnya, itu memang sangat disayangkan, tapi karena keberadaan-Ku lah Ia berbuat demikian, kalau bukan aku yang akan menyadarkannya, siapa lagi ? ‘’

            Sabda Beliau adalah wujud Kasih Maitreya yang tanpa batas, sekaligus memperlihatkan kualitas Beliau sebagai penganut jalan Bodhisatva. Dalam Mahayana ada 10 tingkat ( Dasabhumi ) yang ditempuh Bodhisatva dengan paramita-paramitanya, yaitu :



1. Paramita Kebahagiaan ( Pramudita )
            Dengan paramitanya Dana. Tingkat seorang Bodhisatva menyadari bahwa ia telah melaksanakan dana paramita, dan juga telah menyadari kekosongan dari setiap dharma.

2. Tingkat Murni Bersih ( Vimala )
            Dengan paramitanya Sila. Tingkat seorang Bodhisatva telah terbebas dari karma-karma buruk dengan melaksanakan sila paramita. Dan telah mengukuhkan akar kebajikan ( asall-mula ). Pikirannya telah terbebas dari segala kemelekatan dan dengan giat melaksanakan Dhyana. Pikirannya telah terbebas dari segala kemelekatan dan dengan giat melaksanakan Dhyana.