Kalau ilmuwan
sedunia harus menghabiskan sebagian besar hidup mereka demi sebuah penemuan
baru, maka
Maha Sesepuh Gautama Hardjono di dalam meniti perjalanan
pembinaannya telah menemukan dan menginsyafi makna di balik cerita Shi Yu Ci
atau yang terkenal dengan nama "Perjalanan ke Dunia Barat" (Journey
to the West).
Sementara Tong Sam Cong adalah sosok yang melambangkan
insan pembina yang masih labil dan mudah tertipu. Maka selain kekuatan Pat Kai
(yang berkaitan dengan sila), ia masih teramat membutuhkan kekuatan Sun Go
Khong (Samadhi). Karena di dalam diri setiap insan terdapat tujuh perangai dan
enam nafsu yaitu senang-murka, sedih-gembira, suka-benci, dan rasa takut yang
termasuk dalam tujuh perangai. Sementara enam nafsu adalah gejolak-gejolak yang
dibangkitkan mata, telinga, mulut, hidung, pikiran, dan tubuh.
Hampir dapat
dipastikan sumber tumimbal lahir selama ini adalah karena kita senantiasa
dikontrol oleh tujuh perangai-enam nafsu ini. Terlalu senang-murka, sedih-
gembira, suka-benci , dan rasa takut dapat menjadikan hidup manusia jatuh ke
dalam kritis kesehatan yang tanpa disadari dan pasti telah mempengaruhi daya
tahan pada detak jantung dan perpecahan sel-sel darah yang sehari demi sehari
akan menggiring manusia ke ambang kuburan. Terusiknya ketentraman tujuh
perangai tersebut terkait erat dengan terlalu bebasnya keenam indera melanglang
buana bersama tubuh darah daging ini. Ketika sang mata mulai melirik keindahan
luar, telinga mendengarkan seliweran isu dan gosip, mulut usil pun mulai
berkomat-kamit tak tentu arah bahkan dibantu dengan sensori hidung, malah
melahap semua bentuk kehidupan ke dalam perutnya. Sementara itu dengan kekuatan
daya pikir yang aneh dan tidak-tidak akhirnya malah menggiring badan ini tak
henti- hentinya membangun gudang dosa.
Maka itu, sekaranglah saatnya untuk
memanggil pulang Sun Go Khong yang telah begitu jauh meninggalkan diri kita.
Tetapi untuk memanggilnya -tidak perlu mencari keluar, hanya dengan memejamkan
kedua bola mata, maka seketika ia akan bersatu di dalam diri kita. Ternyata
Suei Lien Tong atau Goa Air Terjun persemayaman Sun Go Khong memiliki rahasia yang tidak kita
sadari selama ini. Cobalah perhatikan kedua bola mata kita, bukankah ada cairan
air mata yang senantiasa membasahi permukaannya sehingga menyerupai Sebuah
lapisan air terjun"? itulah artinya Suei Lien Tong. Tutup kedua bola mata,
lalu heningkan seluruh jiwa ke dalam satu titik sentral maka semua godaan yang
sedang berkecamuk didalamnya akan buyar seketika. Hal ini harus kita praktikan
terutama pada saat berbakti puja, Kekuatan baktipuja begitu luar biasa bagi
mereka yang telah mampu menginsyafinya.
Jadi jika dalam
hidup kita bisa menginsafi diri yang sunya, yaitu nurani yang ada dalam diri
maka kasih dan kebijaksanaan akan tepancar dari dalam diri. Tujuh perangai dan
enam nafsu pun akan menjadi tujuh perangai Sang Pengasih dan Enam Nafsu Sang
Pengasih. Semua perangai dan nafsu yang dimiliki badan dasar ini tidak lagi
untuk memuaskan jasmani dan ego dalam diri, tetapi sifat dasar ini justru
dikembangkan untuk membangun kebaikan bagi umat manusia.
Karena itu dalam
membina, carilah ke dalam diri. Jangan cari di luar diri. Temukan sunya dalam
diri dan kembangkan sila dalam perilaku, maka hidup akan menjadi indah dan
bermakna.
***
(Pernah dimuat di
Majalah Cahaya Maitri edisi 26 )
No comments:
Post a Comment