April 21, 2014

~ Kebahagiaan Jasmaniah, Psikis dan Spiritual ~


Oleh : Yang Arya Maha Sesepuh Wang
Dicatat oleh : Gunung Salju


Kebahagiaan Jasmaniah
Kebahagiaan yang paling dangkal dan luar yaitu kesenangan dan kepuasan jasmaniah.Kebahagiaan jasmaniah adalah pemuasan nafsu makan, tidur, seks, popularitas dan harta benda. Disebut dangkal karena tidak berbeda dengan kehidupan hewan yang hanya mencari pemuasan nafsu jasmani. Kebahagiaan jasmaniah atau material adalah kebahagiaan yang paling singkat dan khayal. Bukan saja singkat, pada gilirannya, kebahagiaan material akan mendatangkan penderitaan dan kehilangan secara psikis dan spiritual. Kebahagiaan material inilah yang dikejar-kejar umat manusia pada umumnya.

Kebahagiaan Psikis ( Kejiwaan)
Kehidupan datang dari Tuhan. Hidup adalah rahmat, anugerah dan karunia yang terbesar. Ketika Tuhan memberikan kehidupan, Tuhan telah menanamkan benih-benih kebahagiaan dan sukacita ke dalam jiwa kita. Jadi kodrat jiwa manusia adalah bahagia, bersukacita dan gembira. Itulah sebabnya kebahagiaan dan sukacita tidak perlu dicari di luar. Kodrat berbahagia adalah anugerah dan kasih Tuhan yang tiada tara ! Ketika manusia sadar memanfaaatkan kodrat berbahagia ini, saat itulah manusia menyadari betapa besar rahmat dan karunia Tuhan pada manusia.

Anugerah Kebahagiaan di Mata
Kemampuan melihat adalah anugerah Tuhan yang tak terhingga. Tuhan memberikan anugerah ini supaya kita dapat melihat keindahan, kebaikan dan kebenaran. Alam adalah sebuah keindahan yang tidak terhingga. Gunung, telaga, pantai, sungai, danau, kali, hutan, rimba, surya, rembulan dan bintang adalah keindahan abadi langit biru, awan putih, sinar fajar, kilauan senja, lembayung, pelangi, padang rumput hijau, aneka bunga adalah keindahan yang tak berkesudahan. Alam yang indah adalah anugerah Tuhan yang maha besar untuk umat manusia, dan kemampuan melihat dalam mata adalah kasih dan anugerah Tuhan agar manusia dapat melihat keindahan alam dan hidup bahagia !
Saat mata melihat keindahan, kebaikan dan kebenaran adalah saat kita menikmati kasih dan anugerah Tuhan dan itulah pula saat jiwa menikmati kebahagiaan ! Dimanakah kasih dan anugerah Tuhan ? Kasih dan anugerah Tuhan ada dalam setiap penglihatan Anda ! Dimanakah kebahagiaan ? Setiap kali mata melihat keindahan, kebaikan dan kebenaran disitulah kebahagiaan ! Demikianlah indahnya kebahagiaan psikis….

Anugerah Kebahagiaan di Telinga
Kemampuan mendengar adalah kasih dan anugerah Tuhan yang tiada tara !
Alam penuh dengan suara yang indah. Suara gelombang, halilintar, semilir angin di antara dedaunan, gemericik air sungai, rintik-rintik hujan, kicauan burung, nyanyian serangga adalah keindahan yang luar biasa ! Tembang kasih alam, ceramah nurani adalah suara terindah . Menikmati keindahan suara alam adalah menikmati anugerah dan kasih Tuhan yang sekaligus menikmati kebahagiaan psikis yang luar biasa.
Lepas dari semua keindahan suara, kemampuan mendengar sendiri sudah adalah berkah kebahagiaan tak terhingga !

Anugerah Kebahagiaan di Hidung
Kemampuan pembauan adalah anugerah dan kasih Tuhan yang tiada tara. Alam penuh dengan keindahan keharuman. Hutan rimba, pepohonan, dedaunan, rerumputan, buah-buahan, biji-bijian dan bunga memancarkan keharuman yang abadi. Keharuman nasi yang lembut, air putih yang hambar, buah dan sayuran yang wajar alami, adalah keharuman yang paling luar biasa. Para Buddha dan orang suci menikmati keharuman murni ini secara tak berkesudahan. Inilah kebahagiaan kejiwaan.

Anugerah Kebahagiaan di Lidah
Kemampuan mengecap dalam lidah adalah keajaiban yang luar biasa. Lidah mampu merasakan pedas, manis, asin, asam dan pahit secara spontan tanpa perlu campur tangan pikiran dan perasaan. Kemampuan mengecap keindahan rasa nasi, sayur mayur, biji-bijian, buah-buahan adalah anugerah Tuhan agar kita selalu bahagia. Para Buddha dan Bodhisatva merasakan kebahagiaan setiap saat bersantap, sebab nasi, roti, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan buah-buahan memberikan keindahan rasa yang tiada tara.

Kebahagiaan Spiritual
Sifat alami roh manusia adalah bahagia, sukacita, gembira, leluasa, ceria, damai, berpengharapan, berpikiran sukses, cemerlang, berkeyakinan, bebas dan puas. Jadi manusia tidak perlu mencari keahagiaan kemana pun sebab berbahagia sudah menjadi sifat dasar roh manusia. Kebahagiaan asali manusia ini disebut kebahagiaan spiritual atau kebahagiaan nuraniah. Kebahagiaan spiritual adalah kebahagiaan tertinggi sempurna; kebahagiaan para Buddha, Nabi dan para Pembina Ketuhanan. Berbeda dengan kebahagiaan psikis yang masih berhubungan dengan sesuatu yang ada di luar seperti alam dan manusia, kebahagiaan spiritual sepenuhnya berasal dari dalam, tidak berkaitan dengan apa pun dari luar. Sebab rohani sendiri sudah merupakan kebahagiaan dan sukacita itu sendiri.

Mencari Kebahagiaan Spiritual
Berbhakti-puja dan bertobat adalah kebahagiaan spiritual. Beramal menunaikan ikrar, membabarkan kebenaran Tuhan dan perjuangkan penyelamatan umat manusia adalah kebahagiaan spiritual. Memancarkan kemuliaan hati Nurani, mengembangkan kasih dan kearifan adalah kebahagiaan spiritual. Memberi, melayani, berkorban untuk orang banyak adalah kebahagiaan spiritual. Para Buddha dan Bodhisatva senantiasa berbahagia sekalipun mereka hidup dalam kemiskinan, kesakitan, rintangan dan kesulitan. Kebahagiaan yang mengatasi situasi dan kondisi hidup inilah kebahagiaan spiritual. Manusia tidak mungkin dapat bebas sepenuhnya dari kebutuhan jasmani namun manusia tidak boleh diperbudak oleh nafsu-nafsu jasmaniahnya. Demikian juga manusia tidak mungkin dapat bebas sepenuhnya dari ikatan emosi ( gejolak psikis ). Yang benar adalah kebutuhan jasmani dan gejolak psikis harus dikendalikan oleh hati nurani. Hati nurani harus mengatasi masalah psikis dan jasmani. Demikianlah kebahagiaan spiritual mengatasi kebahagiaan psikis dan material.

***

No comments:

Post a Comment