Oleh : Yang Arya Maha
Sesepuh Wang
Dicatat oleh : Gunung Salju
Kebahagiaan Jasmaniah
Kebahagiaan yang paling dangkal dan luar yaitu kesenangan dan
kepuasan jasmaniah.Kebahagiaan jasmaniah adalah pemuasan nafsu makan, tidur,
seks, popularitas dan harta benda. Disebut dangkal karena tidak berbeda dengan
kehidupan hewan yang hanya mencari pemuasan nafsu jasmani. Kebahagiaan jasmaniah
atau material adalah kebahagiaan yang paling singkat dan khayal. Bukan saja
singkat, pada gilirannya, kebahagiaan material akan mendatangkan penderitaan
dan kehilangan secara psikis dan spiritual. Kebahagiaan material inilah yang
dikejar-kejar umat manusia pada umumnya.
Kehidupan datang dari Tuhan. Hidup adalah rahmat, anugerah
dan karunia yang terbesar. Ketika Tuhan memberikan kehidupan, Tuhan telah
menanamkan benih-benih kebahagiaan dan sukacita ke dalam jiwa kita. Jadi kodrat
jiwa manusia adalah bahagia, bersukacita dan gembira. Itulah sebabnya
kebahagiaan dan sukacita tidak perlu dicari di luar. Kodrat berbahagia adalah
anugerah dan kasih Tuhan yang tiada tara ! Ketika manusia sadar memanfaaatkan
kodrat berbahagia ini, saat itulah manusia menyadari betapa besar rahmat dan
karunia Tuhan pada manusia.
Kemampuan melihat adalah anugerah Tuhan yang tak terhingga.
Tuhan memberikan anugerah ini supaya kita dapat melihat keindahan, kebaikan dan
kebenaran. Alam adalah sebuah keindahan yang tidak terhingga. Gunung, telaga,
pantai, sungai, danau, kali, hutan, rimba, surya, rembulan dan bintang adalah
keindahan abadi langit biru, awan putih, sinar fajar, kilauan senja, lembayung,
pelangi, padang rumput hijau, aneka bunga adalah keindahan yang tak
berkesudahan. Alam yang indah adalah anugerah Tuhan yang maha besar untuk umat
manusia, dan kemampuan melihat dalam mata adalah kasih dan anugerah Tuhan agar
manusia dapat melihat keindahan alam dan hidup bahagia !
Saat mata melihat keindahan, kebaikan dan kebenaran adalah
saat kita menikmati kasih dan anugerah Tuhan dan itulah pula saat jiwa
menikmati kebahagiaan ! Dimanakah kasih dan anugerah Tuhan ? Kasih dan anugerah
Tuhan ada dalam setiap penglihatan Anda ! Dimanakah kebahagiaan ? Setiap kali
mata melihat keindahan, kebaikan dan kebenaran disitulah kebahagiaan !
Demikianlah indahnya kebahagiaan psikis….
Anugerah Kebahagiaan di Telinga
Kemampuan mendengar adalah kasih dan anugerah Tuhan yang
tiada tara !
Alam penuh dengan suara yang indah. Suara gelombang, halilintar,
semilir angin di antara dedaunan, gemericik air sungai, rintik-rintik hujan,
kicauan burung, nyanyian serangga adalah keindahan yang luar biasa ! Tembang
kasih alam, ceramah nurani adalah suara terindah . Menikmati keindahan suara
alam adalah menikmati anugerah dan kasih Tuhan yang sekaligus menikmati
kebahagiaan psikis yang luar biasa.
Lepas dari semua keindahan suara, kemampuan mendengar sendiri
sudah adalah berkah kebahagiaan tak terhingga !
Anugerah Kebahagiaan di Hidung
Kemampuan pembauan adalah anugerah dan kasih Tuhan yang tiada
tara. Alam penuh dengan keindahan keharuman. Hutan rimba, pepohonan, dedaunan,
rerumputan, buah-buahan, biji-bijian dan bunga memancarkan keharuman yang
abadi. Keharuman nasi yang lembut, air putih yang hambar, buah dan sayuran yang
wajar alami, adalah keharuman yang paling luar biasa. Para Buddha dan orang
suci menikmati keharuman murni ini secara tak berkesudahan. Inilah kebahagiaan
kejiwaan.
Anugerah Kebahagiaan di Lidah
Kemampuan mengecap dalam lidah adalah keajaiban yang luar
biasa. Lidah mampu merasakan pedas, manis, asin, asam dan pahit secara spontan
tanpa perlu campur tangan pikiran dan perasaan. Kemampuan mengecap keindahan
rasa nasi, sayur mayur, biji-bijian, buah-buahan adalah anugerah Tuhan agar
kita selalu bahagia. Para Buddha dan Bodhisatva merasakan kebahagiaan setiap
saat bersantap, sebab nasi, roti, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan
buah-buahan memberikan keindahan rasa yang tiada tara.
Kebahagiaan Spiritual
Sifat alami roh manusia adalah bahagia, sukacita, gembira,
leluasa, ceria, damai, berpengharapan, berpikiran sukses, cemerlang,
berkeyakinan, bebas dan puas. Jadi manusia tidak perlu mencari keahagiaan
kemana pun sebab berbahagia sudah menjadi sifat dasar roh manusia. Kebahagiaan asali
manusia ini disebut kebahagiaan spiritual atau kebahagiaan nuraniah. Kebahagiaan
spiritual adalah kebahagiaan tertinggi sempurna; kebahagiaan para Buddha, Nabi
dan para Pembina Ketuhanan. Berbeda dengan kebahagiaan psikis yang masih
berhubungan dengan sesuatu yang ada di luar seperti alam dan manusia,
kebahagiaan spiritual sepenuhnya berasal dari dalam, tidak berkaitan dengan apa
pun dari luar. Sebab rohani sendiri sudah merupakan kebahagiaan dan sukacita
itu sendiri.
Mencari Kebahagiaan Spiritual
Berbhakti-puja dan bertobat adalah kebahagiaan spiritual.
Beramal menunaikan ikrar, membabarkan kebenaran Tuhan dan perjuangkan
penyelamatan umat manusia adalah kebahagiaan spiritual. Memancarkan kemuliaan
hati Nurani, mengembangkan kasih dan kearifan adalah kebahagiaan spiritual. Memberi,
melayani, berkorban untuk orang banyak adalah kebahagiaan spiritual. Para
Buddha dan Bodhisatva senantiasa berbahagia sekalipun mereka hidup dalam
kemiskinan, kesakitan, rintangan dan kesulitan. Kebahagiaan yang mengatasi
situasi dan kondisi hidup inilah kebahagiaan spiritual. Manusia tidak mungkin
dapat bebas sepenuhnya dari kebutuhan jasmani namun manusia tidak boleh
diperbudak oleh nafsu-nafsu jasmaniahnya. Demikian juga manusia tidak mungkin
dapat bebas sepenuhnya dari ikatan emosi ( gejolak psikis ). Yang benar adalah
kebutuhan jasmani dan gejolak psikis harus dikendalikan oleh hati nurani. Hati
nurani harus mengatasi masalah psikis dan jasmani. Demikianlah kebahagiaan
spiritual mengatasi kebahagiaan psikis dan material.
***
No comments:
Post a Comment