Asal-Usul
Perangko
Berkirim surat melalui jasa pos dengan perangko barangkali
terdengar jadul buat kamu. Meskipun jasa pos sudah semakin jarang digunakan,
namun tampaknya para pengoleksi perangko atau filatelis masih eksis saat ini.
Bahkan ada beberapa orang yang masih menggunakan perangko untuk mengirimkan
surat atau kartu pos karena merasa ada nilai romantisme yang tidak dapat
tergantikan. Penasaran gimana awal mula ditemukannya perangko? Yuk
kita simak kisahnya!
Cerita dibalik munculnya
ide perangko dari Sir Rowland Hill ini cukup menarik. Suatu ketika, Sir Rowland
Hill melihat seorang pengantar surat menyerahkan sebuah surat kepada seorang
gadis. Setelah mengamati surat itu dengan teliti, gadis itu kemudian
mengembalikan surat itu kepada pengantar pos dan menolak melunasi biaya
pengiriman surat dengan alasan bahwa ia tidak punya uang. Sir Rowland Hill
mendekati gadis tersebut kemudian bertanya mengapa dia menolak menerima surat
tersebut. Jawaban gadis tersebut ternyata mengejutkan. Surat yang ternyata
datang dari kekasihnya itu memuat beberapa tanda atau kode yang hanya diketahui
oleh mereka berdua. Tanpa harus membuka surat itu pun, gadis itu sudah dapat
mengetahui apa isi surat dari sang kekasih. Jadi, buat apa ia harus susah-susah
membayar ongkos kirim surat? Hal ini membuat Sir Rowland gusar, karena bila hal
tersebut sering terjadi, alangkah ruginya dinas pos dan karyawan yang bekerja
disana.
Selain itu, yang membuat
Sir Rowland memikirkan perangko adalah hasil observasinya ketika menekuni
bidang perpajakan, ilmu administrasi, dan perkembangan sosial ekonomi di Inggris pada masa itu. Pada tahun 1930, ketika negara
Inggris berkembang menjadi negara industri, transportasi mengalami kemajuan yang cukup menggembirakan.
Pada waktu itu, Rowland Hill memikirkan bagaimana mendapatkan pemasukan uang
untuk kas kerajaan dari pajak pengiriman surat-surat. Pikiran Rowland Hill juga
diganggu dengan pemberian hak khusus bagi anggota majelis parlemen untuk dapat
mengirim surat secara gratis tanpa batas. Sistem pembayaran biaya pengiriman surat oleh
penerima juga banyak merugikan dinas pos. Dari situlah perangko bermula dan
kemudian sistem ini digunakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
***
Source : world wide
No comments:
Post a Comment