Mengapa
kita tak pernah puas dan bahagia?
Karena kita
suka saling membanding.
Teman kita
punya Mercy,
kita cuma
punya Kijang.
Rumah
tetangga besar dan mewah,
rumah kita
sudah kecil masih sewa lagi.
Keluarga
saudara tournya ke Eropa,
keluarga
kita cuma main ke Bali.
anak kita
cuma bisa kuliah di Yogya.
Keluarga
paman kalau makan di resto
bintang 5,
kita
sekeluarga cuma bisa di warteg.
Suami Vina
sudah manager,
suamiku
cuma karyawan.
Temanku
kalau shopping di Sogo,
kalau aku
mah... cuma di Pasar Pagi.
Intinya,
orang lain sudah begitu...
sedang kita
cuma begini!
Inilah alur
pikiran orang yang suka
membanding.
Setiap hari
gelisah, kesal, iri hati, malu,
kecewa, dan
marah.
Mau hidup
bahagia?
Berhentilah
membanding.
Hargailah
semua yang Anda miliki,
nikmati
dengan tulus,
syukurilah
dengan sepenuh hati.
Mau hidup
menderita?
Gampang,
teruslah membanding!
&&&
( source : Secangkir Teh
Bersama
Yang Arya Wang Qian Ren )
No comments:
Post a Comment