September 3, 2014

~ Proses Pengembangan Semangat Cinta Kasih ~



Alasan utama seorang umat Maitreya bervegetarian adalah cinta kasih. Karena Buddha Maitreya membimbing kita untuk mengasihi semua kehidupan. Tuhan menciptakan semua makhluk dan memberi jalan kehidupan kepada mereka. Tuhan memberi cara hidup bagi mereka. ltu berarti Tuhan mengasihi mereka. Seekor kutu pun tahu bagaimana menemukan cara untuk mempertahankan hidupnya. Seekor nyamuk tahu menyelamatkan diri ketika bahaya mengancamnya. Karena Tuhan mengasihi semua makhluk, manusia tidak berhak untuk menghancurkannya. Karena Tuhan mengasihi semua makhluk maka kita tidak berhak mendatangkan penderitaan bagi mereka secara langsung atau tidak, dengan alasan apapun. Adalah kesesatan yang membuat umat manusia menyimpang dari semangat cinta kasih.
Kesesatan membuat kita hanya mencari kepuasan diri, mencari kenikmatan indera. Lalu kita membunuh, menyembelih. Umat Maitreya dibimbing untuk memiliki perasaan peka terhadap semua bentuk kehidupan. Dan ini merupakan bagian dari kewajiban hidup ber-Ketuhanan.

Dikisahkan dalam kehidupan Sang Buddha Sakyamuni, di saat Sang Buddha selesai berkhotbah, salah seorang muridnya mempersembahkan semangkok susu sapi kepada Sang Buddha. Ketika Sang Buddha menerima susu segar itu biasanya Sang Buddha akan segera meneguknya. Namun pada hari itu Sang Buddha tidak berbuat demikian. Karena begitu Sang Buddha memegang mangkok tersebut Sang Buddha langsung merasakan sebuah getaran yang amat kuat. Sang Buddha lalu bertanya, "Susu ini diperah dari sapi yang mana?"
 
Sang murid memberikan penjelasan bahwa susu itu diperah dari seekor induk sapi yang tujuh hari lalu
melahirkan anaknya. Mendengarkan penjelasan itu, Sang Buddha segera mengembalikan susu sembari
berkata, "Kembalikanlah susu ini kepada induk sapi, bayi sapi itu lebih memerlukannya daripadaku."

Inti dari kisah di atas bahwa Sang Buddha begitu sensitif dan peka atas penderitaan semua makhluk.
Sehingga Beliau dapat merasakan kesedihan induk sapi ketika susu, yang akan diberikan pada bayinya diperah. Kesedihan dan kedukaan menimbulkan getaran dan ternyata getaran duka itu terus mengikuti susu dalam mangkok hingga ke tangan Sang Buddha!.

Semua bentuk kesedihan datang dari jiwa yang menderita. Semua makhluk memiliki kesamaan jiwa. Bagaimana mungkin Sang Buddha yang begitu penuh kasih bisa tidak merasakan getaran duka itu? Dengan jiwanya yang maha suci dan tenang, Sang Buddha langsung dapat merasakan rintihan kepiluan hati sang induk sapi sehingga Beliau tidak tega meneguk susu itu. Inilah cinta kasih sempuma yang amat mengagumkan dalam kehidupan Sang Buddha!

" Kasih berarti merasakan penderitaan makhluk lain. Kasih berarti tidak menyebabkan penderitaan. Kasih berarti berhenti menjadi penyebab penderitaan baik secara langsung maupun tak langsung! Kasih berarti peka atas kesakitan semua makhluk. "

Dalam Buddhisme Maitreya, bervegetarian berarti upaya mengembangkan kepekaan dan kelembutan hati untuk merasakan penderitaan dan kesakitan makhluk lain seperti yang Buddha lakukan. Kepekaan hati adalah awal dari segala cinta kasih. Marilah, dengan bervegetarian, kita kembangkan ketajaman perasaan dan sanubari yang sensitif untuk merasakan penderitaan makhluk yang disembelih demi sarapan kita setiap hari. Sama seperti halnya kita begitu peka dan sensitif terhadap penderitaan kita sendiri. Bila kita tahu peka terhadap diri kita, semestinya kita juga harus tahu peka akan kesengsaraan makhluk lain. Bervegetarian adalah sebuah latihan spiritual yang akan meningkatkan ketajaman dan kepekaan perasaan kita yang kemudian akan berkembang menjadi semangat cinta kasih!

Sebaliknya dengan menjadi pemakan daging, disadari atau tidak, ketika terus menumpulkan suara hati,
menumpulkan kepekaan perasaan hingga akhirnya menghancurkan semangat cinta kasih yang begitu
berharga dalam diri kita! Dalam Buddhisme Maitreya dengan tegas disebutkan bahwa menyantap makanan daging adalah membunuh benih cinta kasih. Barangkali kita akan berkilah dengan argumen bahwa kita hanya menyantap, kita tidak menyembelih. Namun kita jangan lupa bahwa penyantap dan penyembelih keduanya saling berkaitan satu sama lain. Sama-sama berandil menjadi penyebab terjadinya penderitaan.

Yang berbeda hanyalah menjadi penyebab langsung atau tak langsung. Dalam Buddhisme Maitreya, menjadi penyebab langsung atau tidak langsung atas sebuah penderitaan adalah sebuah kekejaman. Tidak ada perbedaan di antara keduanya. Dua-duanya ikut bertanggung jawab. Kedua-duanya telah menanam karma jahat.

Kita harus mengakui bahwa menjadi penyantap daging adalah menjadi penyebab penderitaan makhluk.

Sedangkan pada hakekatnya, nurani kita tidak pernah mengizinkan kita melakukan hal yang menyakitkan
makhluk lain. Jadi dengan santapan daging, tanpa kita sadari kita telah melawan sifat asali nurani kita sendiri.
Akibatnya, kedamaian sejati akan semakin menjauhi kita. Marilah kita lihat proses penyembelihan seekor
sapi. Sapi yang memiliki tubuh yang besar itu memiliki kekuatan yang cukup untuk melawan manusia, untuk mengamuk atas ketidak-adilan yang menimpa dirinya. Namun ternyata di dalam tubuhnya yang besar itu dia memiliki perasaan yang lembut. Ketika dia akan disembelih, dia diikat dengan tali, lalu dia didorong dan dibaringkan, dia pun ikut saja. Dia pasrah, air mata kesedihan dan ketakutan berlinang. Sekalipun demikian kita tetap memperlakukannya dengan kejam. Batok kepalanya yang keras dipukul dengan palu yang besar, lehernya digorok dengan golok yang panjang hingga darahnya muncrat membasahi lantai. Dia mati mengenaskan, dengan penderitaan tak terlukiskan hanya semata untuk kita ambil dagingnya! Bagaimana perasaan kita? Hati kecil kita pasti akan terusik sebab pada hakekatnya semua manusia tidak menginginkan fenomena seperti itu terjadi.

Hanya dengan bervegetarian kita baru bisa menghentikan penderitaan makhluk, inilah semangat cinta kasih.
Bervegetarian bukan hanya masalah sekedar mencari kesehatan untuk panjang usia. Kesehatan, panjang
usia hanya masalah fisik dan tubuh jasmani ini. Jika vegetarian hanya masalah jasmani, maka vegetarian
kehilangan kedalaman spiritualnya. Spiritualitas adalah masalah kesucian jiwa, kedamaian batin, dan cinta
kasih. Karena itu dengan vegetarian mari kita kembangkan semangat cinta kasih dari dalam diri kita. Cinta kasih akan mendatangkan kedamaian jiwa.

^^^

( Source : Ceramah MP Hallm Zen Bodhi )


No comments:

Post a Comment