Bodhisatva Maitreya
Maitreya
dalam mandarin,”弥勒” (Mi Le ),
dalam bahasa Pali,” Metteya”, memiliki arti “Kasih”.
Buddha
Maitreya pernah terlahir sebagai Siswa Buddha yang bernama ”Ajita” yang artinya
”Tak Terkalahkan”. Berdasarkan catatan sejarah, ada yang mengatakan Ajita
sebagai marga, Maitreya sebagai nama, ada juga yang mengatakan bahwa Maitreya
sebagai nama, Ajita sebagai marga. Maitreya pada masa pembinaanNya membina
melalui jalur Bodhisatva ( semangat menguntungkan orang lain ).
Berdasarkan
Sutra Bodhisatva Maitreya Memasuki Tusita Bumi ( 弥勒上生经 ) dan Sutra Kelahiran Bodhisatva Maitreya ( 弥勒下生经 ), tercatat bahwa Maitreya berasal dari keluarga
Brahmana di India, kemudian mengikuti jejak Buddha, mencapai Parinibbana lebih
dahulu sebelum Buddha, Beliau terlahir di Surga Tusita dengan wujud seorang
Bodhisatva dan membabarkan Dharma kepada para Dewa yang terlahir di Surga
Tusita.
Dalam
catatan sejarah, Maitreya pernah demi menyelamatkan makhluk hidup, Beliau
bertekad untuk tidak makan daging. Karena sebab jodoh itulah Beliau dinamakan “
Maitreya “, tercatat dalam Sutra Sebab Jodoh Sarvajna Prabha Sutra Manusya Deva
Tidak Makan Daging ( 一切智光明仙人慈心因缘不食肉经 )
tentang Maitreya yang membina Samadhi Metta dengan berpantang daging. Hal
tersebut dibuktikan dalam Sutra Avatamsaka ( 华严经,入法界 ) “Demikian pada saat pertama kali Maitreya
mencapai kesempurnaan Samadhi Metta maka seterusnya akan menamai dirinya Sang
Maitri.”
Dalam
( 大日经书) juga tercatat, Bodhisatva Maitreya
merupakan lambang Brahma Vihara dengan “慈” ( Cinta Kasih ) sebagai yang utama. Dengan cinta
kasih mampu membebaskan makhluk hidup dari terputusnya benih Kebuddhaan
sehingga dengan sebab jodoh inilah Beliau dinamakan “Maitreya”.
Maitreya
merupakan salah satu dari delapan Bodhisatva utama dalam Mazhab Mahayana. Dalam
Sutra Mahayana bahkan tertulis nama Beliau dengan julukan Bodhisatva Ajita.
Dirinya dianggap sebagai perintis Yogacara, pemikiran-pemikiran besarnya
kemudian dikembangkan oleh Bodhisatva Vasubandhu yang pada saat itu memiliki
animo besar dari para pengikut Buddhisme. Kemudian dilanjutkan oleh sangha Agung di Daratan China seperti Bhiksu
Dao An dan Bhiksu San Zhang.
Dalam
Buddhisme, catatan mengenai Maitreya sudah ada sejak awal pengumpulan Sutra
yang kedua. Diantaranya adalah Nikaya Sutra ( 阿含经 ) dan Dirgha Nikaya ( 长阿含经 ) yang terdapat dalam Dharmaguptaka. ( Kelak pada
masa umur manusia 80.000 tahun, ada seorang Buddha bernama Maitreya ). Ini
adalah pengetahuan dasar yang diakui hampir seluruh aliran Buddhisme. Namun
secara spesifik dalam hal ini banyak terdapat perbedaan.
( Diterjemahkan dari buku : 弥勒佛学-
Filosofi Maitreya )
***
ceritain donk tentang perjalanan hidup buddha Maitreya
ReplyDelete