October 26, 2013

~ Kala aku adalah sebuah keset ~





Di siang yang sejuk, di kamar kost ku seperti hari-hari biasa, duduk di depan komputer untuk meneruskan skripsiku yang belum kunjung selesai. Sebentar aku meregangkan semua persendian dan pinggangku, sekilas sudut mataku menangkap seonggok barang di depan pintu kamarku. 


Ah….. keset kakiku yang terbuat dari handuk bekas yang sudah tak terpakai lalu ku alih fungsikan menjadi keset kaki. Musim dingin yang sedang kita lalui sekarang membuatku enggan sekali beranjak untuk mengambil keset kakiku yang sudah sangat kotor sekali. Dulu…….ketika masih rajin, keset itu sering aku cuci hingga bersih, tapi sekarang….. rasanya malas sekali jika tangan ini harus menyentuh air yang dingin . Setelah kupaksakan diri akhirnya kurendam juga keset kakiku itu.


Setelah 2 hari…kuambil keset yang telah kurendam itu lalu ku sikat. Kotoran yang melekat disana seakan enggan lepas. Kusikat kembali dengan sekuat tenaga, lalu kuambil air panas dan pemutih, keset yang masih kotor itu aku siram dengan air panas, kurendam lagi, lalu kucuci dan rendam dengan pemutih. Sampai akhirnya kotoran itu bisa lepas dan keset itu bersih. 


Untuk sesaat aku terpaku, pikiranku melayang membayangkan kala aku adalah keset itu. Keset tersebut bila diumpamakan dengan kita yang penuh dengan dosa dan noda, untuk membersihkan noda dan dosa tersebut kita butuh perjuangan yang sangat besar dan kadang menyakitkan. Kita harus melawan semua bentuk keegoisan kita, melawan semua kebodohan dan kesesatan kita, berjuang untuk mencemerlangkan nurani dan tentu saja perjuangan mencemerlangkan nurani tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan sendiri. Keset pun butuh pemutih dan detergen untuk membersihkannya dari noda . Kita pun butuh kekuatan LAO MU dan Buddha Maitreya karena dosa yang melekat pada diri kita sudah terlampau banyak dan pekat. Jika kita tidak membiarkan diri kita, membuka hati kita untuk menerima cahaya LAO MU, sulit rasanya kita bisa membersihkan diri kita dari dosa dan kesesatan.


Hanya dengan sujud pertobatan dengan sepenuh hati dan melakukan 3 amal maka diri kita baru bisa perlahan-lahan melunasi dosa karma kita. Perjuangan ini adalah perjuangan seumur hidup kita . marilah selangkah demi selangkah menjadi keset yang selain bisa memberikan manfaat terhadap orang lain tanpa memandang segala status dan kondisi namun juga sekaligus keset yang bersih tanpa menyimpan noda. 


( Source : SY )

*****


No comments:

Post a Comment