December 15, 2013

~ Tertawa Ha… Ha… ~



Tertawa Ha… Ha…
Mengapa dalam membina ketuhanan, ada yang mencapai keberhasilan namun ada juga yang  mengalami kegagalan? Mengapa bisa gagal? Karena ia tidak mengerti dan menginsafi dharma serta membina dengan sembarangan. Ia telah menyia – nyiakan waktu dan kesempatan yang ada. Itulah sebabnya mengapa kita harus mendengarkan ceramah nurani kebangkitan sanubari, mengenal kebenaran sejati, membina kebenaran sejati, dan mengamalkan dengan nyata, barulah kita bisa mencapai tujuan yang sesungguhnya. 

Kalau membina penuh dengan kepalsuan kelak akan terjerumus ke dalam samsara, menyesal pun tiada guna.

December 7, 2013

~ Cara Zhao Zhou Melayani Tamu ~



Cara Zhao Zhou Melayani Tamu

            Suatu hari, Raja Zhen Ding Shi membawa anak-anaknya pergi menemui Zhao Zhou Cong Nian, namun Zhao Zhou tidak turun dari ranjang meditasi untuk menyambut, malahan bertanya pada raja :

Zhao Zhou       : “Raja! Anda mengerti?”
Raja                 : “Tidak!”
Zhao Zhou       : “ Saya sejak kecil bervegetarian, sekarang saya sudah tua, tidak ada tenaga lagi untuk turun Ranjang menyambut orang.”
       
            Raja mendengar itu, semakin merasa segan terhadap Zhao Zhou.

            Keesokan harinya, Raja meminta pejabatnya untuk mengantarkan pesan, tak disangka Zhao Zhou turun ranjang untuk menerima pesan. Sesaat kemudian, sang pejabat merasa curiga dan bertanya :

                     
                   Pejabat            :: “Semalam raja hadir, Bhiksu dengan beraninya tidak turun ranjang menyambut.
                                               Hari ini hanya saya yang datang, kenapa Bhiksu turun ranjang menyambut ?”

                   Zhao Zhou       : “Inilah yang kamu tidak mengerti! Orang level pertama menemui saya,
                                             Saya menyambutnya di atas ranjang ; level menengah menemui saya,
                                             Saya turun ranjang menyambut ; level paling rendah menemui saya, maka
                                             Saya harus keluar rumah untuk menyambutnya !”

Penjelasan :
Zhen Ding Shi adalah saudara kandung dari Raja Dinasti Tang, Beliau sangat disegani berbagai kalangan sehingga kedatangan Beliau selalu disambut dengan hormat. Namun Zhao Zhou dengan lantangnya duduk di atas ranjang menyambut dan berkata,”Anda mengerti kenapa saya tidak turun ranjang ?”

Laksa Dharma bersifat dinamis, datang-pergi, naik- turun leluasa, itulah ajaran tanpa kata dari Zhao Zhou. Sayang, maknanya terlalu tinggi, Sang Raja tidak mampu memahaminya. Kemudian Zhao Zhou dengan kebijaksanaan tinggi, memilih membicarakan keluhuran De (kebajikan), dengan sebutan “Maha Master Zen”. Maha +Master+Zen, tiga kata inilah yang bisa dimaknai oleh Sang Raja sehingga membuatnya semakin segan terhadap Zhao Zhou. 

Kedudukan semakin tinggi, semakin tidak boleh segan menghadapinya karena ia telah terbiasa dihormati. Master Zen harus membangkitkan umat, bukan memanjakan umat dan tentu harus menghadapinya dengan cara yang berlawanan dengan kebiasaannya, baru bisa menciptakan getaran yang menggugah.

Keesokian harinya, wakil Raja datang menyampaikan pesan, Zhao Zhou segera turun ranjang menyambut, inilah yang disebut menyambut dengan hormat. Kenapa begitu ? Karena Sang Raja datang memohon bimbingan, maka dilayani dengan Dao (ajaran), sedangkan wakil Raja hanya menyampaikan pesan, maka dilayani dengan Li (hormat).

Dan yang terakhir, Zhao Zhou menjelaskan cara menyambut tamu dengan tiga cara, tentunya merupakan intuisi Zhao Zhou yang paling mendalam dalam proses pembinaan selama hidupnya.
Di kala orang-orang merasa segan terhadap kita, semakin hormat kepada kita, sebenarnya itu menandakan bahwa hubungan kita dengan mereka semakin renggang. Saat kita bertamu ke rumah teman dan ternyata teman kita menyambut di depan pintu, maka kita harus segera introspeksi diri, apakah kita adalah orang pada level yang rendah ?

Demikian juga dalam proses pembinaan kita, xiudao dan bandao tidak terlepas dari introspeksi diri, dengan bersujud, berdoa dan bertobat. Jadikanlah bersujud, berdoa dan bertobat sebagai bagian dari introspeksi diri. Seperti kata-kata Y.A. Hao Ci Da Di,” 天下第一等人做天下第一等事” yang artinya orang nomor satu di dunia melakukan tugas nomor satu di dunia. Mampu melaksanakan introspeksi diri (bersujud, berdoa dan bertobat) maka ia adalah orang nomor satu di dunia. Musuh Terbesar Manusia adalah Dirinya Sendiri, Introspeksi diri (bersujud, berdoa dan bertobat ) adalah sebuah perjuangan untuk mengalahkan diri sendiri, jika mampu mengalahkan diri sendiri, tentulah merupakan orang nomor satu di dunia !!!

Dalam catatan (Li Zi) tertulis, Yang Zhu sebelum menjumpai Lao Zi, pernah mampir ke satu penginapan. Saat itu, tamu-tamu menyambutnya di depan pintu, tuan tanah menyiapkan tempat duduk dan nyonya tanah mengambilkan peralatan mandi untuk melayaninya. Hingga kemudian setelah Lao Zi membimbing keras, Yang Zhu pun tersadarkan ! Malahan ketika sampai ke penginapan tersebut, semua orang berebut kursi darinya !
***
( Source : Suara Dharma Maitreya )


~ Bodhisatva Maitreya ~



Bodhisatva Maitreya

Maitreya dalam mandarin,弥勒 (Mi Le ), dalam bahasa Pali,” Metteya”, memiliki arti “Kasih”.