“ Memancing berarti rasa
sakit dan stress
yang kuat bagi jutaan ikan
setiap tahun.”
SAKIT
Rasa sakit ini
dimulai ketika kail menusuk mulutnya dan ikan mulai menggelepar. Banyak
merasakan kail
ikan menusuk daging mereka sendiri tidak perlu diyakinkan lagi akan rasa
sakit yang
ekstrim ini.
Rasa sakit
semakin meningkat bila ikan yang besar mendarat dengan tombak ikan. Gagang
tombak yang besar ini menyobek daging ikan yang hidup untuk menariknya keluar
dari air.
kecil yang masih
hidup diikat sebagai umpan bagi ikan yang lebih besar.Dibawah ini adalah
salah satu
deskripsi tentang bagaimana proses itu terjadi:
“ Jarum itu
melewati depan lekuk mata antara kedua mata. Material tersebut kemudian ditarik
sehingga kail tertancap di kepala ikan yang menjadi umpan". Ingatlah bahwa
ikan umpan dalam keadaan hidup akan merasakan sakit, sama seperti anjing atau kucing
(atau bahkan manusia).”
Stress
Begitu keluar dari
air, ikan kehabisan nafas seperti kita bila tenggelam. la menggeliat
kesakitan dan megap-megap
sambilmengepakkan insangnya sambil mati-matian
berusaha
mendapatkan oksigen. Siapapun yang pernah merasakan sesak nafas bahkan
dalam waktu yang
singkat tentu tidak perlu lagi diyakinkan bahwa ini adalah pengalaman
yang
mengerikan.
“ Begitu keluar dari air,
Ikan kehabisan nafas
Seperti kita bila tenggelam.”
Penelitian membandingkan
perilaku ikan dalam dua situasi dengan perilaku ikan
dalam sebuah
tangki dimana zat bahaya dikeluarkan. Zat bahaya ini secara normal dikeluarkan
oleh ikan yang
terluka. Zat kimia ini juga menyebabkan kepanikan pada ikan lainnya,
sehingga mereka
berenang secepat mungkin untuk menghindari bahaya tersebut. Menangkap
ikan dalam
sebuah tangki mengakibatkan kepanikan,seperti zat bahaya,tetapi ikan tersebut tidak
dapat melarikan diri dan kepanikan akan melanda seluruh ikan dalam
tangki hingga
berjam-jam.
PERILAKU IKAN
Tidaklah
mungkin bagi ikan untuk membangkitkan rasa kasihan kita. Mereka tidak dapat
menunjukkan penderitaannya dengan berteriak. Mereka juga tidak memiliki mata yang
sedih seperti seekor anak anjing.
Dalam sebuah
artikel The Adelaide Advertiser, Prof. Bill Runciman, Professor Anaesthesia
Dan pemeliharaan
intensif di Universitas Adelaide, mengatakan :
“ Ikan
merupakan sumber terbesar dari pemikiran yang kacau dan inkonsistensi bumi.
Anda dapat menyebabkan
masyarakat sangat gusar bila ikan lumba-lumba, kuda serta anjing tidak diperlakukan
dengan semestinya karena mereka adalah mamalia (makhluk menyusui). Pada saat yang
sama Anda mungkin mengikuti perlombaan memancing di Sungai Murray dimana ribuan
orang menjerat ikan dengan kail dan membiarkan mereka mengalami sesak nafas
dimana rasanya sangat tidak menyenangkan dan mengakibatkan kematian.”
Ikan Merasakan Sakit
Bila ikan
tidak dapat menunjukkan rasa sakitnya, bagaimana kita dapat mengetahui apakah
mereka
merasa sakit aau tidak? Di bawah ini ada bukti ilmiah yang sangat kuat
untuk menunjukkan kesakitan tersebut.
Syaraf ikan
yang berakhir di dekat kulit memiliki kesamaan dengan syaraf yang ada pada
manusia atau binatang mamalia lainnya. Kita semua memiliki sel reseptor
(disebut
nociceptors) di
dekat kulit, yang dirangsang oleh kejadian yang cukup parah untuk mengakibatkan
kerusakan pada jaringan- jaringan tubuh. Jaringan ini juga terdapat
pada mulut dan
Iidah ikan.
Ikan menghasilkan
zat kimia yang mengirimkan rasa sakit yang sama dengan manusia. Ada
dua zat kimia
utama yang terlibat. Ketika ujung syaraf menjadi rusak,bradykinin dilepaskan.
Ini menyebabkan
sel syaraf terbakar dan mengirim impuls elektris sepanjang syaraf.
Ketika bradykinin
dilepaskan, zat kimia yang kedua, disebut sebagai zat P, dilepaskan dekat
spinal cord.
Kedua zat
inilah yang terlibat dalam pengiriman rasa sakit. Misalnya, bila bradykinin
pada
manusia terinjeksi
maka terasa sakit. Baik bradykinin maupun zat P ditemukan juga pada
mamalia,
burung, katak dan ikan.
Ada area
istimewa pada otak kita,disebut tempat reseptor,dimana zat-zat kimia dapat
bekerja.
Ikan,seperti
mamalia, memiliki reseptor juga untuk menurunkan kecemasan. Dr. Andrew Rowan, Dekan
Fakultas Kedokteran Hewan, mengatakan . "Ini menunjukkan bahwa kebanyakan hewan
yang bertulang belakang dapat merasakan kecemasan dimana secara fisiologis serupa
dengan yang terlihat pada manusia.
Apa yang dapat anda lakukan ?
Pilihlah cara
untuk bersantai dan nikmati liburan di luar rumah yang tidak menyebabkan
penderitaan pada binatang.
( Source : Info Vegetarian )
( Penulis : Yudhistira
)
No comments:
Post a Comment