December 4, 2014

~ Bina Keluarga Maitreya (4) ~


~ Keluarga Yang Bahagia ~
幸福快乐的家庭

Bahagia adalah tujuan hidup setiap orang. Karena itu LAOMU melalui Buddha Maitreya
menyampaikan bahwa tujuan membina diri adalah mencapai kebahagiaan sejati. Lihatlah Buddha Maitreya sebagai Buddha yang mengemban misi penyatusempurnaan, datang dengan tawa ria dan kebahagiaan. Melalui diri-Nya , Beliau ingin menyampaikan kepada kita bahwa hidup sungguh sangat bernilai, mengapa kita buat hidup kita menjadi menderita? Mengapa kita bayar hidup kita dengan hal yang sia-sia?

Jika tujuan hidup setiap orang adalah bahagia, maka tujuan membangun keluarga juga adalah membangun keluarga bahagia. Ketika sepasang pria dan wanita memulai membangun keluarga, maka yang dibayangkan adalah hari-hari yang dilalui penuh dengan kebahagiaan. Namun pada kenyataannya, setelah hari demi hari dilalui, tujuan kebahagiaan itu menjadi luntur. Tak jarang, yang terjadi adalah kehidupan rumah tangga bagaikan neraka bagi suami atau istri. Lalu kemana tujuan yang telah dirajut bersama di awal pernikahan?

Satu Visi-Satu Misi

Visi keluarga Maitreya adalah keluarga bahagia yang menjadi fondasi terbentuknya Dunia satu keluarga. Tanpa visi untuk membangun dunia satu keluarga, maka keluarga yang kita bangun tak ada bedanya dengan keluarga- keluarga lainnya, tak ada bedanya dengan sebab jodoh keluarga yang kita jalin di kehidupan yang lalu. Jika demikian apa makna mulia membangun hidup berkeluarga?

Mewujudkan dunia satu keluarga adalah visi setiap umat Maitreya sebagai seorang insan, sebagai bagian dari keluarga, masyarakat, warga negara, dan penghuni bumi ini. Kemuliaan hidup kita dibangun diatas terwujudnya visi ini. Demikian juga kemuliaan keluarga yang kita bangun, terletak bagaimana perjuangan kita dalam keluarga sebagai bagian dari mewujudkan dunia satu keluarga.

Saat pernikahan berlutut dan berikrar di hadapan LAOMU dan Buddha Maitreya, saat itu kita berikrar untuk menjadi bagian dalam misi Buddha Maitreya. Menjadi bagian dalam misi Buddha Maitreya berarti berjuang bersama untuk ikut mewujudkan dunia satu keluarga yang dimulai dari dunia di dalam keluarga kita masing-masing. Ikrar ini bukan hanya menjadi milik salah satu pasangan, tapi menjadi ikrar suami atau istri. Karena ini adalah visi setiap umat Maitreya. Karena itu setiap pasangan keluarga Maitreyani haruslah memiliki visi yang sama yaitu mewujudkan dunia satu keluarga. Dengan satu visi, maka barulah bisa memiliki satu misi.

Misi setiap keluarga Maitreya adalah berjuang sepenuh hati dan tenaga membangun keluarga bahagia dan harmonis. Keluarga yang bahagia dan harmonis adalah fondasi terwujudnya dunia satu keluarga. Jika masing- masing pasangan memiliki misi yang sama, memiliki perjuangan yang sama membangun keluarga bahagia dan harmonis maka inilah awal terwujudnya dunia satu keluarga. Jadi, satukan misi suami istri untuk bersama berjuang sepenuh hati untuk membangun keluarga yang bahagia dan harmonis.

Awali dengan Penerimaan

Keluarga yang bahagia dan harmonis dimulai dari sikap untuk menerima dengan syukur sebab jodoh keluarga yang sudah dibangun. Seorang bisa menjadi pasangan kita, tak lepas dari sebab jodoh yang telah dijalin dalam kehidupan lalu. Karena itu sekarang dalam kehidupan ini menjadi pasangan hidup kita. Apapun sebab jodoh yang terjadi, terimalah dengan hati penuh syukur. Jangan pemah menyesali karena bagaimana pun ikrar sudah dipanjatkan dan keluarga pun sudah dibangun. Apalagi yang harus disesali? Ibarat nasi sudah jadi bubur, bagaimana merubahnya kembali menjadi nasi? Kan lebih baik menerima dan mensyukurinya saja?

Sebagai manusia di dunia ini tak ada yang sempurna. Demikian juga dengan pasangan kita. Jika setiap hari kita mengeluhkan kekurangan pasangån kita, tak pernah puas dan selalu menuntut, bagaimana bisa bahagia. Bukan hanya diri sendiri tak bahagia, pasangan dan anak-anak kita pun tak bahagia? Jadi terimalah pasangan kita dengan pemakluman akan segala kekurangannya. Kalaupun ingin memberi masukan, komunikasikan dengan baik. Bersyukurlah bahwa dia telah menjadi pasangan kita dan lihatlah sisi positif yang telah dimilikinya. Dengan hanya melihat sisi positif, maka akan timbul rasa saling menghormati dan menghargai. Ketika dalam keluarga ada rasa saling menghormati dan menghargai, barulah bisa membangun keluarga yang bahagia.

Semua perjuangan ini tentu tak mudah, butuh saling pengertian dan kesabaran. Namun jika setiap
keluarga Maitreyani punya visi dan misi membangun keluarga yang mulia, keluarga yang bermakna, maka setiap dari kita harus berjuang untuk mewujudkannya . Singkirkan ego diri, bersama menuju keluarga harmonis dan bahagia. Selamat berjuang!

^^^


No comments:

Post a Comment