October 10, 2014

~ Mendidik Anak agar Menjadi Kader maiteya Yang Handal 1 ~


Setiap orang tua dalam menjalani kehidupan berumah tangga tentunya memiliki tugas dan peran yang sangat penting. Orang tua adalah penanggung jawab utama pertumbuhan dan perkembangan serta kepribadian anak. Tugas dan peran orang tua terhadap anaknya selain melahirkan, membesarkan, mengasuh, membimbing, mendidik juga harus mampu mengembangkan potensi yang ada pada diri anak. Anak-anak yang tumbuh dengan berbagai bakat adalah karunia yang sangat indah. Di samping itu orang tua juga harus memberi teladan dan mampu mengembangkan pertumbuhan pribadi dengan penuh tanggung jawab dan penuh kasih sayang dan tentu saja yang tidak boleh dilupakan, orang tua harus menanamkan iman kepada anak- anaknya.

Begitu pula tugas dan peranan orang tua Maitreya, tidak hanya sebatas memenuhi kebutuhan jasmani anak
saja karena jika anak hanya dipenuhi kebutuhan jasmaninya saja maka akan menyebabkan kehidupan anak
menjadi sangat tidak bermakna, itu artinya hidup yang sia-sia. Oleh karena itu orang tua Maitreya selain berkewajiban memenuhi kebutuhan sandang, pangan, tempat tinggal yg bersih dan nyaman serta memberikan pendidikan akademis yg baik untuk anak-anaknya, orang tua Maitreya juga berkewajiban
mendidik dan membimbing anak- anak agar mempunyai kehidupan yang kaya spiritual dan kaya rohani.

Orang tua Maitreya berkewajiban menanamkan Iman Maitreya kepada anak, menanamkan anak akan nilai-
nilai moralitas pribadi (lugu polos, jujur, sopan, ramah, dansebagainya) serta moralitas umum enemetuhi
peraturan di tempat belajar antri, menjaga ketenangan di tempat umum, memelihara fasilitas umum,
dan sebagainya). Peran orang tua Maitreya sangat dibutuhkan dalam mengarahkan dan mendidik anak-
anaknya agar dapat menjadi generasi handal yang siap membantu misi suci Maitreya yaitu mewujudkan Dunia Satu Keluarga.

Qian Ren berwelas asih mengatakan, perkembangan Wadah Ketuhanan kita kini telah memasuki masa
penyelamatan seluruh umat manusia yang mana di dalamnya terdapat orang kaya, orang berpendidikan,
orang terpandang dan sebagainya. Qian Ren ci bei mengatakan bahwa sebagai umat Maitreya kita telah
dipilih LAOMU untuk membantu misi suci Buddha Maitreya menyelamatkan tujuh milyar umat manusia. Kita harus sungguh- sungguh membuka jalan keselamatan umat manusia dan ini merupakan tanggung jawab nurani bagi kita siswa Maitreya. Sejarah telah memilih kita, zaman telah memilih kita, kita begitu dimuliakan, karena itu kita harus mengembangkan misi suci ini, ini adalah misi suci yang tidak dapat kita Untuk mencapai tujuan tersebut maka sangat dibutuhkan SDM, kader, penerus yang handal. Anak- anak dari keluarga Maitreya adalah masa depan Maha Dao Maitreya, mereka adalah penerus kita, penerus generasi sebelumnya.

Persiapkan Ekonomi Keluarga Dengan baik

Untuk dapat menghasilkan anak atau penerus yang berkualitas dan beriman, orang tua sudah harus
mempersiapkan diri dengan baik sebelum memasuki perkawinan. Adalah fakta bahwa banyak umat
sebelum menikah sangat aktif ke vihara, namun setelah menikah menjadi jarang bahkan tidak sedikit yang 'hilang', tidak terlihat lagi di vihara. Mengapa hal ini terjadi? Adalah fakta kehidupan bahwa setelah menikah tanggung jawab ekonomi meningkat.Jika dulu semasa masih sendiri, kebutuhan ekonomi hanya untuk menghidupi diri sendiri

“ Anak-anak vegetarian dengan penampilan cerdas dan sehat akan memberi dampak positif dalam masyarakat.”

maka setelah menikah kebutuhan ekonomi meningkat drastis, seperti kebutuhan akan tempat tinggal yang
layak, transportasi yang layak buat keluarga, kebutuhan sehari-hari yang makin meningkat juga biaya pendidikan anak yang tinggi dan kebutuhan ekonomi ini akan menjadi semakin tinggi jika ada anggota
keluarga yang sakit. Jika selama single hidup terlalu santai, tidak giat bekerja, dan tidak ada semangat
juang dan tidak ada tabungan, akhirnya setelah menikah dan punya anak, seseorang harus bekerja keras memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.Akibatnya seluruh waktu yang ada tersita untuk memperbaiki
ekonomi, dan waktu kevihara pun sudah tidak ada, karena juga disebabkan fisik dan pikiran sudah sangat lelah, stres, sehingga hatipun tidak ada niat lagi untuk ke vihara. Jika saja sebagai orang tua tidak ada waktu lagi ke vihara, lalu bagaimana dengan anak-anaknya? Tentu saja tidak ada yang membawa mereka ke vihara, akhirnya generasi Maitreya pun terputus. Untuk itu sebelum menikah para pemuda atau pemudi harus mempersiapkan ekonomi dengan baik, agar waktu tidak tersita untuk lembur kerja siang malam selama tujuh hari dalam seminggu.

Dengan ekonomi yang mapan juga barulah dapat menyekolahkan anak dengan baik, dapat memberi
makanan bergizi kepada anak, dapat memberi kursus ketrampilan yang mendukung kegiatan vihara misalnya
kursus musik, kursus MC, kursus vocal, dan sebagainya. Ekonomi yang baik akan mendukung kelancaran
umat untuk xiu dao ban dao apalagi jika kita hidup di kota besar. Biaya transportasi ke vihara juga sangat
besar. Seseorang yang tinggal di kota besar seperti Jakarta, jika ada kegiatan di vihara pusat, atau mau
mengantar anak latihan berbagai kegiatan di vihara, maka harus mengeluarkan biaya transportasi yang
tidak sedikit. Jadi kita harus realistis, seperti kata seorang pandita yang juga seorang viharawan, jika umat-
umat kita tidak mapan dalam karirnya maka Wadah Ketuhanan pun tidak ada masa depan. Begitulah faktanya.

Persiapkan Anak Sejak Dalam Kandungan

Agar Wadah Ketuhanan mempunyai masa depan yang gemilang kita membutuhkan generasi penerus yang

cerdas, yang sehat, yang mandiri, yang mempunyai karir yang mantap, anak-anak yang rajin, yang giat bekerja, yang giat berkarya, yang ramah, yang menghargai kehidupan, yang menginsafi keluhuran Tian Ming, anak-anak yang menginsafi makna luhur inisiasi sejati berfirman anak-anak yang mempunyai kehidupan
yang kaya spiritual dan kaya rohani.

Untuk menciptakan generasi yang disebut di atas sebaiknya sudah dipersiapkan sejak masih dalam kandungan, bahkan seharusnya jauh-jauh hari sebelum mengandung, ibu (dan tentu juga ayahnya) sudah harus menjalani gaya hidup yang sehat, mengkonsumsi makanan yang sehat dan yang pasti harus menjalani hidup yg kaya spiritual dan rohani.

Mengapa kita butuh anak yang cerdas dan sehat? Karena melalui anak yang cerdas dan sehat maka ke depannya akan memudahkan kita terjun ke masyarakat umum. Anak- anak vegetarian dengan penampilan
cerdas dan sehat akan memberi dampak positif dalam masyarakat. Sebaliknya anak yang bodoh dan sakit-sakitan selain memberi pandangan negatif tentang Maitreya (dalam hal ini vegetariannya) juga akan menyita perhatian, waktu, dan materi orang tua, sehingga akan mengganggu pembinaan diri dan iman sekeluarga karena waktu untuk ke vihara dan membantu vihara pun sudah tidak tersisa lagi. Orang tua terlalu lelah dan terlalu sibuk bolak balik antar anak ke dokter dan ke berbagai kursus pelajaran tambahan.

Membahas tentang kecerdasan, menurut pandangan terdahulu kecerdasan manusia hanya dipengaruhi oleh tingkat IQ (intelligence quotient) saja. Sehingga ada anggapan bahwa semakin tinggi tingkat IQ-nya, maka manusia tersebut akan mendapatkan kesempatan kesuksesan lebih tinggi dibanding manusia lain yang
mempunyai tingkat IQ di bawahnya. Tetapi kenyataan dalam kehidupan sehari-hari ditemukan bahwa IQ
bukan merupakan jaminan terhadap kesuksesannya. Banyak ditemukan orang yang gagal dalam hidupnya
walaupun dia mempunyai IQ tingkat tinggi. Ternyata anggapan bahwa IQ menjadi penjamin kesuksesan
kehidupan seseorang dapat dimentahkan dengan munculnya SQ (spiritual quotient) dan EQ (emotional
quotient). Maka selain IQ tinggi, manusia juga harus mempunyai SQ dan EQ yang tinggi pula agar mendapatkan kesempatan untuk sukses.

Seorang psikolog dan ahli pendidikan dari Universitas Harvard AS yaitu Prof. Dr. Howard Gardner merumuskan teorinya Multiple Intelligences (kecerdasan ganda/ majemuk). Hal ini melatarbelakangi standar kecerdasan dan kegagasan rasionalisme dimana kecerdasan manusia ditinjau dari tingkat IQ (intelligence quotient) yang
tinggi, oleh karenanya Gardner membuat riset dengan memberikan contoh-contoh bahwa orang yang
sukses tidak hanya ditentukan dan mengandalkan IQ tinggi. Contohnya adalah Maradona (Brasil) dan
Ronaldinho (Argentina) di mana keduanya merupakan pemain sepak bola, Mozart (anak usia 4 tahun) sudah mahir memainkan piano, juga Beethoven dan Kenny G yang sangat cerdas pula memainkan alat musik.

Prof. Dr.Howard Gardner mengemukakan 9 kecerdasan yaitu:
1. Inteligensi linguistik
(Linguistic intelligence)
Kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata-kata secara efektif baik secara oral maupun
secara tertulis. Misalnya : pencipta puisi, editor, jurnalis, dramawan, sastrawan, orator. Beberapa tokoh
yang mempunyai kecerdasan ini adalah : Sukarno, Paus Yohanes Paulus Il, Winston Churhill.

2. Inteligensi matematis- logis
(Logical-mathematical intelligence)
Kemampuan ini berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika. Jalan pikiran bernalar dengan mudah mengembangkan pola sebab akibat. Misalnya : matematikawan, programer, logikus. Beberapa tokoh terkenal seperti: Einstein (ahli fisika ), Habibie ( ahli pesawat ).

3. Inteligensi ruang
(Spatial intelligence)
Kemampuan untuk menangkap dunia ruang visual secara tepat dan kemampuan untuk mengenal
bentuk dan benda secara tepat serta mempunyai daya imaginasi secara tepat. Misalnya: arsitek,
dekorator. Beberapa tokoh terkenal seperti: Sidharta (pemahat), Pablo Picasso (pelukis).

4. Inteligensi kinestetic-badani
(bodily-kinesthetic intelligence)
Kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan. Misalnya: aktor, atlet, penari, ahli bedah. Beberapa tokoh terkenal yang mempunyai kecerdasan ini adalah Charlie
Chaplin (pemain pantonim yang ulung), Steven Seagal (actor).

5. Inteligensi musikal
(Musical intelligence)
Kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan, dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara, peka terhadap ritme, melodi, dan intonasi serta kemampuan memainkan alat musik. Misalnya : komponis. Beberapa tokoh terkenal seperti Beethoven, Mozart.

6. Inteligensi interpersonal
(Interpersonal intelligence)
Kemampuan untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak, temperamen orang lain. Kemampuan yang menonjol dalam berelasi dan berkomunikasi dengan berbagai orang. Misalnya: komunikator, fasilitator. Beberapa tokoh terkenal yang mempunyai kecerdasan ini adalah Mahatma Gandhi (tokoh perdamaian India), Ibu Teresa (Pejuang kaum miskin).

7. Inteligensi intrapersonal
(Intrapersonal intelligence )
Kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut. Memahami
perasaan sendiri dan kemampuan membedakan emosi, pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri.
Sistem keagamaan, teori psikologi, ritual hidup sehari-hari. Terus memiliki peran penting karena perkembangan masyarakat yang semakin kompleks, yang banyak dihadapkan pada masalah-masalah pengambilan keputusan. Misalnya : Psikoterapis, Pemimpin keagamaan. Tokoh terkenal seperti Victor Frankl (neurolog dan psikiater).

8. Inteligensi lingkungan/naturalis
(Naturalist intelligence )
Kemampuan untuk mengerti flora dan fauna dengan baik, menikmati alam, mengenal tanaman dan binatang
dengan baik. Charles Darwin, merupakan tokoh terkenal dengan kecerdasan Naturalist Intelligence.

9. Inteligensi eksistensial
(Exixtential intlligence )
Kemampuan menyangkut kepekaan dan kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan
terdalam keberadaan atau eksistensi manusia. Misalnya persoalan mengapa ada, apa makna hidup ini.
Tokoh terkenal yang mempunyai kecerdasan ini seperti Plato, Sokrates, Thomas Aquina.

Demikianlah bahwa yang disebut kecerdasan bukanlah hanya diukur dengan IQ saja.

By : Pdt. Md. Lilimetta
( Source : 18th maitreya magazine )

No comments:

Post a Comment