June 12, 2015


Pola Makan Berbasisi Nabati (1)
Mencegah Berbagai Penyakit

Oleh : dr. Lusia Anggraini, MPH





Pola makan berbasis nabati (plant based diet) adalah istilah yang kini sering dipakai yang merujuk kepada pola makan yang sepenuhnya nabati atau vegan. Pola makan nabati semakin berkembang terbukti dengan semakin bertambahnya restoran yang hanya menyediakan makanan berbasis nabati yang menunjukkan semakin banyaknya orang beralih memilih makanan yang berbasis nabati. Peralihan pola makan ini bukan tanpa dasar, tetapi memang
karena banyak penelitian dan fakta telah menunjukkan efek negatif pola makanan hewani bagi kesehatan.


Prof.T.Colin Campbell menyampaikan 80-90% jenis kanker, penyakit kardiovaskuler, dan penyakit degeneratif dapat dicegah hingga usia lanjut hanya dengan mengadopsi pola makan berbasis nabati. Pernyataan ini bukanlah sembarangan tetapi berdasarkan penelitian yang beliau lakukan di China terhadap 6500 sampel penelitian di 130 daerah di China yang dikenal dengan China Study.

Penelitian ini juga menyimpulkan hubungan yang erat antara pola makan dan gaya hidup dengan berbagai penyakit degeneratif seperti jantung koroner, kanker, diabetes, hipertensi, osteoporosis, dan sebagainya.

1 .Menurunkan Resiko Penyakit Jantung Koroner

The Inter Society Commission for Heart Disease Resources Report melaporkan bahwa kelompok vegan mempunyai resiko untuk terjadinya penyakit jantung koroner sekitar 14%.
Resiko ini jelas jauh lebih rendah dibanding dengan kelompok lainnya yaitu lakto-ovo vegetarian 39% , pemakan daging 50%, dan pemakan daging + merokok 70%. Laporan
ini jelas menunjukkan bahwa pola makan vegan mempunyai resiko penyakit jantung koroner paling rendah di antara semua kelompok.

Hal ini dikarenakan karena makanan vegan sama sekali tidak mengandung lemak hewani terutama kolesterol yang sangat berpengaruh terhadap terjadinya penyumbatan pembuluh
darah koroner pada jantung. Besarnya pengaruh kolesterol pada penyakit jantung koroner dibuktikan oleh Dr. William Castelli dalam penelitian yang dikenal dengan nama Framingham Heart Study. Penelitian yang dimulai sejak tahun 1949 di bawah pengawasan Dr. William Castelli melibatkan lebih dari 5000 orang dewasa. Para peserta penelitian diperiksa lebih
lanjut pada tahun 1985 dan hasilnya menunjukkan bagaimana faktor pola makanan yang mengandung kolesterol, lemak jenuh, dan protein hewani bagi terjadinya penyakit
jantung koroner (Nutrition Today 21 (2):26, 1986 )

2.Mencapai Berat Badan Ideal
 
Selain berpengaruh terhadap jantung koroner, konsumsi lemak jenuh berpengaruh terhadap
berat badan ideal seseorang. Rata-rata orang yang masih mengkonsumsi lemak hewani
dan kolesterol mempunyai berat badan lebih berat dibanding vegan.

Seperti penelitian yang dimuat di dalam Journal of Public Health Nutrition (2012) disebutkan bahwa kelompok vegan mempunyai Indeks Massa Tubuh (IMT) 23,13 dibanding dengan kelompok lakto- ovo vegetarian (25,48) dan non- vegetarian ( 28,26). Berat badan ideal adalah jika IMT berada pada nilai 18,5 — 25 . Hasil yang sama juga terjadi pada penelitian yang
dilakukan penulis. Rata-rata IMT kelompok vegan 22, 65 dibanding 1M T kelompok lakto-ovo vegetarian 25, 17. Hal ini didukung oleh rata- rata konsumsi lemak kelompok lakto-ovo vegetarian lebih tinggi dibanding kelompok vegan.

3.Menurunkan Tekanan Darah
 
Faktor makanan juga berpengaruh terhadap tekanan darah. 
Penelitian yang dilakukan oleh The Johns Hopkins University dan dimuat di American Journal of Epidemiology (1974) menunjukkan hubungan yang nyata antara konsumsi makanan hewani dengan peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik. Public Health Nutrition (2012) dalam laporannya menyebutkan bahwa jika kelompok non vegetarian mempunyai resiko 1 terjadinya
hipertensi maka kelompok lakto- ovo vegetarian mempunyai resiko 0,45 , sedangkan kelompok vegan hanya 0,25. Rendahnya resiko hipertensi pada vegan disebabkan
oleh lebih rendahnya kekentalan darah, lebih rendah asupan natrium dan tinggi kalium, dan tinggi vitamin C. Journal of the American College of Nutrition juga menyebutkan bahwa sebagian besar orang dapat menurunkan tekanan darah dan memulai hidup lebih sehat dengan mempraktekkan pola makan vegan. Dalam penelitian itu juga menunjukkan terjadinya penurunan kolesterol hingga 11% setelah mempraktekkan pola makanan vegan selama 12 hari.

4.Menurunkan Resiko Diabetes

Diabetes merupakan penyakit degeneratif yang semakin meningkat jumlahnya dalam dekade

terakhir ini. Penyakit yang dulunya dipercaya sebagai penyakit keturunan, kini semakin meningkat seiring dengan berubahnya pola makan dan gaya hidup masyarakat. Pola makan masyarakat modern yang lebih mengedepankan makanan yang lebih banyak lemak, protein hewani, serta makanan dan minuman olahan memicu terjadinya diabetes. Sebaliknya banyak
penelitian telah menunjukkan bahwa makanan nabati dan tinggi serat (yang banyak pada sayur dan buah) menurunkan resiko terjadinya diabetes. Sebuah laporan yang dimuat di Journal of Public Health Nutrition (2012) menunjukkan jika angka terjadinya diabetes pada
kelompok non-vegetarian 1 maka pada kelompok vegan paling rendah yaitu 0,22 dibanding lakto- ovo vegetarian 0,39.

5. Mencegah Kanker

Pola makan vegan terkait dengan tingkat terjadinya kanker yang  lebih rendah dibanding
kelompok pola makan lainnya (non-vegetarian, semi-vegetarian, lakto-ovo vegetarian, dan pesco vegetarian), Beberapa penelitian menunjukkan bahwa salah satu faktor utama
pemicu kanker adalah makanan terutama adalah makanan hewani yang tinggi lemak, tinggi protein, dan berbagai macam karsinogen lainnya yang terbentuk pada makanan hewani. Sedang makanan nabati lebih banyak mengandung kandungan antioksidan yang justru
menurunkan resiko terjadinya kanker Tantamango dan lain lainnya dalam penelitiannya yang
dimuat dalam Jurnal Cancer Epidemiology Biomarkers and Prevention (2012) terhadap
69.120 responden Advent Health Study-2 yang diikuti selama lebih dari 4 tahun menunjukkan hasil bahwa pola makan vegan memiliki penurunan resiko yang paling besar (16%) dibanding kelompok lainnya dari semua kanker dan wanita vegan memiliki 34% penurunan resiko untuk kanker tertentu lainnya termasuk kanker payudara, ovarium, dan kanker rahim.

Sebuah penelitian lain yang dilakukan oleh Link dan kawan kawan dimuat di American
Journal of Clinical Nutrition (2013) menunjukkan bahwa pola makan vegan (nabati) dapat mengurangi resiko kanker payudara hingga 15% dibanding mereka yang sedikit mengkonsumsi sayur dan buah. Penelitian yang dilakukan selama 14 tahun ini terhadap 91.779 guru yang masih aktif maupun pensiun di California.

Beberapa hasil penelitian yang dipaparkan di atas adalah sebagian kecil dari banyak penelitian yang ada. Hasil-hasil penelitian ini semakin menunjukkan pentingnya menerapkan pola makan berbasis nabati dalam diet kita sehari-hari agar dapat hidup dengan jasmani yang lebih sehat.
Hidup adalah anugerah yang terindah, dan anugerah itu seharusnya dijaga dengan menerapkan pola hidup dan pola makan yang sehat. Ini adalah bagian mengasihi hidup sendiri dan mengasihi hidup makhluk lain. Inilah pengamalan kasih alam yang konkrit dan sesungguhnya.


***

No comments:

Post a Comment