Pola Makan Berbasisi Nabati (1)
Mencegah Berbagai Penyakit
Oleh : dr. Lusia Anggraini, MPH
Pola makan
berbasis nabati (plant based diet) adalah istilah yang kini sering dipakai yang
merujuk kepada pola makan yang sepenuhnya nabati atau vegan. Pola makan nabati semakin
berkembang terbukti dengan semakin bertambahnya restoran yang hanya menyediakan
makanan berbasis nabati yang menunjukkan semakin banyaknya orang beralih
memilih makanan yang berbasis nabati. Peralihan pola makan ini bukan tanpa
dasar, tetapi memang
karena banyak
penelitian dan fakta telah menunjukkan efek negatif pola makanan hewani bagi
kesehatan.
Prof.T.Colin Campbell menyampaikan 80-90% jenis kanker, penyakit kardiovaskuler, dan penyakit degeneratif dapat dicegah hingga usia lanjut hanya dengan mengadopsi pola makan berbasis nabati. Pernyataan ini bukanlah sembarangan tetapi berdasarkan penelitian yang beliau lakukan di China terhadap 6500 sampel penelitian di 130 daerah di China yang dikenal dengan China Study.
Penelitian ini
juga menyimpulkan hubungan yang erat antara pola makan dan gaya hidup dengan berbagai
penyakit degeneratif seperti jantung koroner, kanker, diabetes, hipertensi,
osteoporosis, dan sebagainya.
1 .Menurunkan
Resiko Penyakit Jantung Koroner
The Inter
Society Commission for Heart Disease Resources Report melaporkan bahwa kelompok
vegan mempunyai resiko untuk terjadinya penyakit jantung koroner sekitar 14%.
Resiko ini
jelas jauh lebih rendah dibanding dengan kelompok lainnya yaitu lakto-ovo
vegetarian 39% , pemakan daging 50%, dan pemakan daging + merokok 70%. Laporan
ini jelas
menunjukkan bahwa pola makan vegan mempunyai resiko penyakit jantung koroner
paling rendah di antara semua kelompok.
Hal ini
dikarenakan karena makanan vegan sama sekali tidak mengandung lemak hewani
terutama kolesterol yang sangat berpengaruh terhadap terjadinya penyumbatan
pembuluh
darah koroner
pada jantung. Besarnya pengaruh kolesterol pada penyakit jantung koroner
dibuktikan oleh Dr. William Castelli dalam penelitian yang dikenal dengan nama
Framingham Heart Study. Penelitian yang dimulai sejak tahun 1949 di bawah
pengawasan Dr. William Castelli melibatkan lebih dari 5000 orang dewasa. Para peserta
penelitian diperiksa lebih
lanjut pada
tahun 1985 dan hasilnya menunjukkan bagaimana faktor pola makanan yang
mengandung kolesterol, lemak jenuh, dan protein hewani bagi terjadinya penyakit
jantung
koroner (Nutrition Today 21 (2):26, 1986 )
2.Mencapai
Berat Badan Ideal
Selain
berpengaruh terhadap jantung koroner, konsumsi lemak jenuh berpengaruh terhadap
berat badan
ideal seseorang. Rata-rata orang yang masih mengkonsumsi lemak hewani
dan kolesterol
mempunyai berat badan lebih berat dibanding vegan.
Seperti
penelitian yang dimuat di dalam Journal of Public Health Nutrition (2012)
disebutkan bahwa kelompok vegan mempunyai Indeks Massa Tubuh (IMT) 23,13 dibanding
dengan kelompok lakto- ovo vegetarian (25,48) dan non- vegetarian ( 28,26).
Berat badan ideal adalah jika IMT berada pada nilai 18,5 — 25 . Hasil yang sama
juga terjadi pada penelitian yang
dilakukan
penulis. Rata-rata IMT kelompok vegan 22, 65 dibanding 1M T kelompok lakto-ovo
vegetarian 25, 17. Hal ini didukung oleh rata- rata konsumsi lemak kelompok lakto-ovo
vegetarian lebih tinggi dibanding kelompok vegan.
3.Menurunkan
Tekanan Darah
Faktor makanan
juga berpengaruh terhadap tekanan darah.
Penelitian yang dilakukan oleh The Johns Hopkins University dan dimuat
di American Journal of Epidemiology (1974) menunjukkan hubungan yang nyata
antara konsumsi makanan hewani dengan peningkatan tekanan darah sistolik dan
diastolik. Public Health Nutrition (2012) dalam laporannya menyebutkan bahwa
jika kelompok non vegetarian mempunyai resiko 1 terjadinya
hipertensi
maka kelompok lakto- ovo vegetarian mempunyai resiko 0,45 , sedangkan kelompok
vegan hanya 0,25. Rendahnya resiko hipertensi pada vegan disebabkan
oleh lebih
rendahnya kekentalan darah, lebih rendah asupan natrium dan tinggi kalium, dan
tinggi vitamin C. Journal of the American College of Nutrition juga menyebutkan
bahwa sebagian besar orang dapat menurunkan tekanan darah dan memulai hidup
lebih sehat dengan mempraktekkan pola makan vegan. Dalam penelitian itu juga menunjukkan
terjadinya penurunan kolesterol hingga 11% setelah mempraktekkan pola makanan vegan
selama 12 hari.
4.Menurunkan
Resiko Diabetes
Diabetes
merupakan penyakit degeneratif yang semakin meningkat jumlahnya dalam dekade
terakhir ini.
Penyakit yang dulunya dipercaya sebagai penyakit keturunan, kini semakin
meningkat seiring dengan berubahnya pola makan dan gaya hidup masyarakat. Pola
makan masyarakat modern yang lebih mengedepankan makanan yang lebih banyak
lemak, protein hewani, serta makanan dan minuman olahan memicu terjadinya diabetes.
Sebaliknya banyak
penelitian telah
menunjukkan bahwa makanan nabati dan tinggi serat (yang banyak pada sayur dan buah)
menurunkan resiko terjadinya diabetes. Sebuah laporan yang dimuat di Journal of
Public Health Nutrition (2012) menunjukkan jika angka terjadinya diabetes pada
kelompok
non-vegetarian 1 maka pada kelompok vegan paling rendah yaitu 0,22 dibanding
lakto- ovo vegetarian 0,39.
5. Mencegah
Kanker
Pola makan
vegan terkait dengan tingkat terjadinya kanker yang lebih rendah dibanding
kelompok pola
makan lainnya (non-vegetarian, semi-vegetarian, lakto-ovo vegetarian, dan pesco
vegetarian), Beberapa penelitian menunjukkan bahwa salah satu faktor utama
pemicu kanker
adalah makanan terutama adalah makanan hewani yang tinggi lemak, tinggi
protein, dan berbagai macam karsinogen lainnya yang terbentuk pada makanan
hewani. Sedang makanan nabati lebih banyak mengandung kandungan antioksidan
yang justru
menurunkan
resiko terjadinya kanker Tantamango dan lain lainnya dalam penelitiannya yang
dimuat dalam Jurnal Cancer Epidemiology Biomarkers and Prevention
(2012) terhadap
69.120
responden Advent Health Study-2 yang diikuti selama lebih dari 4 tahun
menunjukkan hasil bahwa pola makan vegan memiliki penurunan resiko yang paling
besar (16%) dibanding kelompok lainnya dari semua kanker dan wanita vegan
memiliki 34% penurunan resiko untuk kanker tertentu lainnya termasuk kanker
payudara, ovarium, dan kanker rahim.
Sebuah
penelitian lain yang dilakukan oleh Link dan kawan kawan dimuat di American
Journal of
Clinical Nutrition (2013) menunjukkan bahwa pola makan vegan (nabati) dapat
mengurangi resiko kanker payudara hingga 15% dibanding mereka yang sedikit
mengkonsumsi sayur dan buah. Penelitian yang dilakukan selama 14 tahun ini
terhadap 91.779 guru yang masih aktif maupun pensiun di California.
Beberapa hasil
penelitian yang dipaparkan di atas adalah sebagian kecil dari banyak penelitian
yang ada. Hasil-hasil penelitian ini semakin menunjukkan pentingnya menerapkan
pola makan berbasis nabati dalam diet kita sehari-hari agar dapat hidup dengan
jasmani yang lebih sehat.
Hidup adalah anugerah yang terindah, dan anugerah itu
seharusnya dijaga dengan menerapkan pola hidup dan pola makan yang sehat. Ini adalah
bagian mengasihi hidup sendiri dan mengasihi hidup makhluk lain. Inilah pengamalan
kasih alam yang konkrit dan sesungguhnya.
***
No comments:
Post a Comment